Sakit Perut Penyebab, Gejala dan Solusinya


Ini penyakit sejuta umat, siapapun rasanya pernah terkena sakit perut. Beberapa hal di bawah akan membedakan jenis sakit perut yang Anda alami -ditinjau dari gejalanya, kemudian langkah pertama untuk mengatasinya. Tentu saja, pada kasus-kasus yang berat Anda butuh bantuan dari ahlinya -dokter di sebelah rumah Anda.

Jadi, apa yang harus Anda lakukan?

1. MAAG

Gejala: Rasa nyeri di derah uluhati, disertai keluhan lain seperti mual, muntah, perut kembung, cepat kenyang, dan bersendawa -terutama ketika Anda lapar.

Penyebab: Macam-macam. Bisa karena makanan, terutama makanan yang mengandung gas seperti kol, ubi, dan sawi. Atau bisa juga disebabkan minuman seperti kopi, alkohol, dan soda. Selain faktor makanan, maag bisa dihubungan dengan faktor stres, merokok, dan konsumsi obat-obat penghilang rasa sakit termasuk obat rematik.

Solusi: Sebenarnya obat-obatan antimaag yang mengandung antasida cukup untuk mengatasi gejalanya. Antasida ini berfungsi untuk menetralisir asam lambung. Tapi jika rasa sakit itu tidak berkurang, barangkali Anda perlu membuat janji dengan dokter. Jangan lupa, kurangi makanan yang bisa mengganggu kinerja lambung -makanan yang terlalu asam atau terlalu pedas. Dan mulai sekarang, makanlah dengan teratur.

2. BATU EMPEDU

Gejala: Mereka yang memiliki batu pada kandung empedu biasanya merasakan nyeri ulu hati yang hilang timbul. Kadang kala, rasa nyeri itu seolah menjalar ke bagian belakang tubuh.

Penyebab: Makanan berlemak atau bisa juga dikaitkan dengan kadar kolesterol yang terlalu tinggi. Batu empedu adalah endapan kolesterol, bilirubin, atau garam kalsium lainnya yang terbentuk di kantung empedu atau di dekat saluran empedu.

Solusi: Jika pada pemeriksaan dokter -yaitu dengan USG abdomen- sudah dipastikan adanya batu pada kandung empedu, maka sebaiknya Anda harus dioperasi. Apalagi jika batu itu batu kalsium atau batu non kalsium yang terlanjur membesar dan mengeras. Bagaimana lagi?

3. USUS BUNTU

Gejala: Nyeri pada perut bagian kanan bawah. Biasanya disertai mual dan muntah, serta nyeri terus-menerus. Kadang kala, rasa nyerinya akan bertambah hingga tiga kali lipat ketika Anda harus berjalan. Badan Anda akan terasa tidak enak dan meriang. Akibat rasa sakit yang hebat, kadang kala Anda tak sadar untuk memegangi terus bagian perut bagian kanan bawah sambil… mengaduh.

Penyebab: Kuman atau bakteri yang masuk. Jadi jika Anda menyangka penyebabnya adalah akibat terlalu banyak makan cabai atau biji-bijian, Anda termakan mitos.

Solusi: Jika Anda mengalami gejala sakit pada perut di bagian kanan bawah, segeralah ke dokter. Pastikan apakah gejala ini merupakan infeksi usus buntu (apendisitis akut). Jika ya, barangkali Anda harus menginap di rumah sakit untuk operasi. Operasi merupakan cara terbaik karena jika masalah ini didiamkan saja, maka ada kemungkinan usus tersebut pecah, infeksi menyebar ke seluruh perut, yang akibatnya sangat fatal.

4. KOLERA

Gejala: Perut Anda seperti ditekan, merasa nyeri terutama di perut bagian bawah, lalu diikuti kejang otot perut. Perasaan mual dan muntah-muntah biasanya datang setelah mencret. Kolera sering juga disebut dengan penyakit muntaber karena gejala utamanya adalah muntah dan BAB.

Penyebab: Kuman Vibrio cholerae yang punya nama alias lain iBacillus coma. Kuman ini disebarkan melalui makanan dan minuman yang tercemar.

Solusi: Ganti cairan tubuh yang hilang dengan garam oralit. Bila kehilangan cairan tubuh cukup banyak dan penderita sudah tidak dapat menerima cairan dari mulut, maka cairan pengganti diberikan melalui infus.


5. BATU GINJAL

Gejala: Nyeri pada perut kiri atau kanan bawah yang menjalar menuju penis. Jika batu ginjal ini menyerang, boleh jadi Anda akan mengalami rasa nyeri yang luar biasa hebat akibat saluran kemih (yang mirip selang) akan meregang kuat akibat menahan air seni yang tak bisa keluar.
Penyebab: Batu di saluran kencing (batu ureter). Nyeri yang dirasakan hilang timbul dan intensitas rasa sakitnya akan makin bertambah hebat ketika Anda kebelet kencing.

Solusi: Sebenarnya penghilang rasa sakit yang dijual bebas dapat diminum untuk mengurangi rasa nyerinya. Tapi tentu saja itu tergantung intensitas rasa sakitnya, jika terlalu hebat… pasrah sajalah. Pergi ke dokter merupakan langkah cerdas untuk mendapatkan obat penghilang rasa sakit yang biasanya diberikan melalui suntikan. Atau jika batunya terlalu besar dan keras, maka prosedur operasi akan dilakukan untuk menyelesaikan masalah. Ini adalah pelajaran agar Anda rajin minum -terutama jika Anda bekerja di ruangan ber-AC.

6. SEMBELIT

Gejala: Nyeri pada perut yang hilang timbul, lokasinya berada di sekitar pusar. Nyeri ini muncul berkaitan dengan makanan yang Anda konsumsi atau akibat susah buang air besar.

Penyebab: Akibat terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi lemak dan kurang makan sayur-sayuran. Pada kasus yang berat, sembelit bisa disebabkan karena adanya halangan mekanis pada usus seperti radang pada dinding usus, kanker, atau usus yang menonjol keluar.

Solusi: Konsumsilah obat pencahar. Sesuaikan dengan penyebab sembelitnya, jika penyebabnya kotoran Anda terlalu keras beli obat pencahar yang melunakkan tinja, atau pilihlah obat pencahar yang membuat saluran pencernaan terasa penuh sehingga menimbulkan rangsangan untuk BAB, atau pilihlah pencahar yang bisa menyerap cairan.

7. DISENTRI

Gejala: Rasa mulasnya barangkali hampir sama ketika isteri Anda hendak melahirkan. Yang bikin kesal Anda harus bolak-balik ke WC untuk BAB. Sehari mungkin Anda bisa 20 hingga 30 kali BAB, dan kotoran Anda akan mencret serta berlendir. Terkadang, kotoran itu disertai darah.

Penyebab: Konsumsi makanan kotor yang telah terinfeksi kuman shigela dissentri atau amuba usus.

Solusi: Untuk mengobatinya, terlebih dahulu Anda harus mengganti cairan yang telah keluar dengan garam oralit. Pemberian antibiotika sangat penting untuk membunuh kuman. Tapi tetap saja upaya pencegahan lebih penting ketimbang pengobatan. Caranya adalah dengan menjaga kebersihan, membasmi lalat di rumah, serta menjaga makanan dan minuman dari kotoran.



source: http://doktersehat.com

Pusing apa Sakit Kepala?


Banyak yang menanyakan mengenai keluhan yang satu ini yaitu nyeri kepala/sakit kepala, siapa yang tidak mengenal keluhan ini, umumnya sebagian dari kita pernah merasakannya.

Namun apakah ini merupakan penyakit atau bukan dok?, kalau penyakit, kira kira apa penyebabnya?, kalau bukan penyakit, kok rasanya sangat menggangu ya dok?, lalu bagaimana cara mudah mengatasinya dok?, apakah kita memerlukan pemeriksaan khusus bila keluhan ini sering menghampiri kita dan frekuensinya makin sering serta intensitasnya juga makin kuat, apa yang harus dilakukan dok?.

Begitulah dari sekian banyak pertanyaan yang sering diutarakan kepada kami dalam tiap kesempatan, untuk menjawab ini semua, maka saya sengaja mengangkat thema kali ini dengan judul nyeri kepala/sakit kepala dan pusing.

Sebelum membahas lebih lanjut, kita harus bisa membedakan dulu, apa itu Nyeri Kepala/Sakit Kepala? dan apa itu Pusing?

Karena pada sebagian kasus yang saya jumpai, sering terjadi tumpang tindih dari kedua keluhan ini, maksudnya sakit kepala disampaikan kedokternya sebagai pusing atau sebaliknya, padahal penyebab dan penanganan keduanya ini sangat berbeda sekali, oleh sebab itu saya akan memberikan sedikit pemahaman dari perbedaan keduanya, agar kalau para pembaca mengalaminya dari salah satu keluhan ini, tidak salah menyampaikannya kepada dokter yang merawatnya, sehingga keluhan itupun dapat dengan mudah diatasi.

Nyeri Kepala atau dikenal dalam bahasa medisnya cephalgia/sefalgi adalah rasa nyeri atau rasa tidak enak di kepala, setempat atau menyeluruh dan dapat menjalar ke wajah, mata, gigi, rahang bawah, juga leher/tengkuk (leher bagian belakang).

Pusing adalah rasa berputar yang dirasakan oleh penderita, tanpa disertai rasa nyeri/sakit, hanya rasa berputar saja, yang banyak digambarkan pada penderita sebagai, bila melihat sekelilingnya merasa berputar semua, goyang, terhuyung huyung, bahkan dampak dari ini semua dapat menyebabkan rasa mual hingga muntah dan yang paling parah bisa pingsan beberapa saat dan setelah sadar kembali bisanya penderita berkeringat banyak seperti habis berolah raga (mandi keringat), kadang pada beberapa kasus diikuti rasa mules dan melilit seperti ingin buang air besar. Ini semua merupakan manifestasi dari berbagai gangguan atau penyakit di bidang Neurologi (Syaraf), Otologi (Telinga), Kardiologi (Jantung), Psikiatri (Kejiwaan) atau kelainan Iatrogenik (Penyebab yang tidak diketahui/unknown/idiopatik).

Jadi sekarang sedikit jelas ya…, perbedaan pemahaman dari kedua keluhan ini, karena memang secara patofisiologi penyebabnya sangat berbeda, sehingga cara penanganannya juga berbeda pula, sehingga banyak ditemukan pada pasien, merasa sudah berobat ke dokter namun keluhannya belum juga hilang, kemungkinan besar panyebabnya adalah salah memberikan informasi kepada dokter, sehingga obat yang diberikan pun kurang tepat sasaran.

Sesungguhnya kedua keluhan ini tidak termasuk dalam kategori penyakit, sebab dalam kedokteran yang disebut penyakit/disease adalah keadaan yang ditentukan atas dasar adanya kelainan, baik itu secara etiologi/penyebab( bakteri, virus dan kuman lainnya), lokasi/organ yang terkena jelas, dan diikuti gejala/keluhan/symptom lain yang mendukung penegakkan diagnosis penyakit tersebut (gejala klinik).

Nah kedua keluhan ini, nyeri kepala dan pusing, masuk dalam kelompok gejala klinik atau dikenal dalam bahasa medis disebut symptom (gejala yang memperlihatkan tanda-tanda).

Jadi jelas ya…, bahwa kedua keluhan ini bukan penyakit namun sebuah gejala/symptom yang merupakan akibat adanya manifestasi dari sebuah penyakit.

Mari sekarang kita bahas secara rinci, dari kedua keluhan ini, saya akan mencoba menjelaskan secara bahasa awam saja, karena memang banyak sekali kaitannya yang selalu menggunakan bahasa aslinya yaitu bahasa anatomi atau bahasa latin.

NYERI KEPALA


Gambaran klinik/symptomnya meliputi :

Lamanya serangan, berkaitan dengan waktu timbulnya serangan.
Bentuk serangan (paroksismal, periodic atau terus menerus)
Lokasi nyeri ( separuh kepala, seluruh kepala, didepan dan dibelakang kepala dan lain lain)
Sifat nyeri (berdenyut-denyut, rasa berat, menusuk-nusuk, seperti dipukul benda keras dan lain lain)
Prodromal
Ada/tidaknya faktor presipitasi, faktor yang mengurangi (seperti kalau dibawa tidur agak enakan) atau memperberat nyeri kepala (seperti kalau batuk tambah nyut-nyut, atau kalau buang air besar dengan mengedan keras tambah nyut-nyut)
Faktor stress/emosional, ada/tidaknya riwayat keluarga, ada/tidaknya riwayat trauma kepala/ benturan kepala.
Ada/tidaknya faktor penyakit medis (peradangan selaput otak, tekanan darah tinggi/hypertensi, demam typhoid/tyfus, sinusitis, glaucoma/tekanan bola mata tinggi, gangguan tajam penglihatan mata/visus, pola haid pada wanita, riwayat alergi dan lain lain.
Ada/tidaknya riwayat penggunaan obat obatan medis (analgetik, narkotik, penenang, vasodilator) atau non medis (herbal/rempah rempah, jamu-jamuan)
Dan gejala penyerta lainnya.
Nah dari gambaran klinis inilah seorang dokter, dapat menentukan masuk kelompok yang mana dari jenis nyeri kepala si pasiennya.

Jadi bila para pembaca pernah mengalami keluhan nyeri kepala ini, maka sedikitnya kesepuluh poin di atas sampaikan kepada dokter yang memeriksanya, agar pengobatan yang diberikan menjadi tepat sasaran.

Tapi disamping keluhan yang ditanyakan dokter pada pasien (anamnesis), dokter juga akan melakukan pemeriksaan fisik yang berkaitan dengan keluhan yang disampaikan, biarlah wilayah pemeriksaan fisik yang berkaitan dengan keluhan yang anda sampaikan menjadi tugasnya si dokter, karena di kesempatan ini belum perlu sekali saya membahasnya, karena terlalu sangat tekhnis medis sekali, namun yang penting tujuan pengobatan yang mengarah kepada penyembuhan akan tercapai.

Lalu apakah nyeri kepala ini berdasarkan kesepuluh poin diatas akan terbagi atas berbagai jenis/macamnya dok?

Jawabannya, Ya!, betul sekali, makanya kami mengelompokkan berbagai jenis/macam nyeri kepala ini berdasarkan gambaran klinisnya dan juga berdasarkan penyebab yang memungkinkan timbulnya nyeri kepala ini.

Jenis jenis sakit kepala dan tanda tanda lain yang menyertainya :

Migrain Umum; sifat nyeri berdenyut (nyut-nyutan), lokasinya bisa unilateral/sebelah saja atau bilateral/ keduabelah sisi, lamanya nyeri antara 6 s/d 48 jam, frekuensinya sporadic/beberapa kali dalam sebulan, gejala penyerta mual, muntah, malaise/lemas, fotofobia/takut cahaya/mudah silau.
Migrain Klasik; sifat nyeri berdenyut (nyut-nyutan), lokasinya unilateral/sebelah sisi saja, lamanya nyeri antara 3 s/d 12 jam, frekuensinya sporadic/beberapa kali dalam sebulan, gejala penyerta prodromal visual, mual, muntah, malaise dan fotofobia.
Cluster/klaster; sifat nyeri tajam, menjemukan, lokasinya unilateral dan orbital(seputar mata), lamanya nyeri antara 15 menit s/d 120 menit, frekuensinya serangan berkelompok dengan remisi lama, gejala penyerta lakrimasi ipsilateral(mata berair pada sisi yang sama dari nyeri kepala yang timbul), wajah merah, hidung tersumbat/horner.
Type Tegang; sifat nyeri tumpul, seperti ditekan, lokasinya difus/merata atau bilateral, lama nyerinya terus menerus, frekuensinya konstan, gejala penyerta depresi, ansietas/gelisah.
Neuralgia trigeminus; sifat nyeri ditusuk-tusuk, lokasinya dermatom saraf ke- 5/sesuai perjalanan syaraf trigeminus/syarafke-5, lamanya nyeri singkat antara 15 s/d 60 detik, frekuensinya beberapa kali dalam sehari, gejala peyerta sesuai zona pemicu nyeri.
Atipikal/Atypic ; sifat nyeri tumpul, lokasinya unilateral/bilateral, lamanya nyeri terus menerus, frekuensinya konstan, gejala penyerta depresi kadang kadang psikosis.
Sinus; sifat nyeri tumpul/tajam, lokasinya diatas sinus/rongga hidung diantara 2 alis mata, lamanya nyeri bervariasi, frekuensinya sporadic atau konstan, gejala penyerta rinore/hidung berair/meler/pilek.
Lesi desak ruang; sifat nyeri bervariasi, lokasinya unilateral(fase awal) dan bilateral(fase lanjut), lamanya nyeri bervariasi dan progresif, frekuensinya bervariasi dan semakin sering, gejala penyerta papil-edema/membengkaknya syaraf dalam bola mata, deficit neurology fokal, gangguan kesadaran/mental/perilkaku, kejang, muntah proyektil/menyembur dan lain lain.
Setelah kita tahu jenis jenis nyeri kepala ini, lalu bila kita menjumpai salah satunya, apa dok yang harus dilakukan untuk mengatasinya?

Jawabanya : untuk nyeri kepala yang sifatnya ringan, tak ada riwayat benturan kepala dan penyebab lain yang mungkin bisa diperkirakan oleh penderita, maka bisa dicoba dulu dengan meminum air manis/gula dan segera berbaring untuk istirahat, bila belum berkurang, dapat dicoba dengan meminum obat obatan bebas penghilang rasa nyeri, seperti Paramex, Oskadon, Bodrex dan lain sebagainya, namun sebaiknya diminum sesudah makan dan jangan melebihi dosis 3 x 1 sehari atau sesuai dosis yang dianjurkan.

Kalau dengan upaya diatas belum juga ada perbaikan dok dan setelah seharian penuh masih juga nyeri kepala, apa yang harus dilakukan?

Jawabannya : cepat segera memeriksakan diri ke dokter, terutama bila diikuti gejala-gejala penyerta seperti muntah yang menyembur, ada riwayat hingga pingsan/hilang kesadaran, ada riwayat benturan kepala, atau kalau nyeri kepala ini datangnya medadak sekali atau sepeti langganan, dan biasanya pasien bisa memperkirakan saat datangnya nyeri kepala ini, maka segeralah konsultasikan kepada dokter anda untuk dilakukan evaluasi lebih lanjut.

PUSING


Gambaran klinis/symptomnya meliputi :

Searangan mendadak atau perlahan dari rasa berputar (dikenal sebagai vertigo), dan berlangsung lama disertai rasa mual hingga muntah, muka pucat pasi.
Gejala dipicu/diperberat dengan adanya pergerakan kepala atau perubahan posisi, sehingga pasien merasa lebih suka diam tidak mau bergerak di tempat tidur.
Sifat/rasa berputar tidak bisa hilang dengan pengobatan anti nyeri/penghilang nyeri.
Biasanya saat serangan datang, penderita sering memejamkan mata, guna mengurangi efek rasa berputar yang membuatnya timbul rasa mual hingga muntah.
Penderita menjadi irritable/sensitive terhadap segala rangsang, termasuk gerakan sekecil apapun.
Penderita menjadi sulit tidur, dan dengan keadaan sulit tidur ini makin memperberat keadaan pusingnya dan rasa berputarnya semakin menjadi.
Jenis jenis/macam dari pusing :

Type vestibulair; rasa berputar yang bersifat satu sisi/unidireksional, yang terjadi akibat gangguan vestibulair perifer unilateral akut (gangguan labirin/cairan dalam rumah siput didalam rongga telinga bagian dalam).
Type nystagmus semisirkularis-okuler; rasa berputar yang bersifat eksitasi sesuai perjalanan refleks kanalis semisirkularis-okuler ( terowongan syaraf reflek dari saraf bola mata yang berjalan melingkar).
Type nystagmus sentral; rasa berputar yang berupbah arah pada berbagai arah pandangan (nystagmus multidireksional, lebih sering ditemukan pada kasus intoksikasi/keracunan seperti keracunan obat atau mahan makanan yang mengadung racun.
(catatan: maaf saya sulit sekali mencari padanan kata dalam bahasa Indonesianya).

Setelah tahu dari jenis jenis pusing ini, bila kita mengalami salah satunya, apa yang harus kita lakukan dok untuk mengatasinya?

Jawabannya : untuk sifat pusing dengan intensitas ringan dan belum diikuti rasa mual atau muntah, segera minum air manis hangat sesering mungkin, cepat berbaring ambil posisi yang paling nyaman, amati perkembangannya, apakah semakin baik atau semakin parah.

Bila keadaannya belum membaik dan semakin parah, upaya apa yang harus kita lakukan dok?

Jawabannya : bila sudah disertai rasa mual dan hingga muntah, segera minum obat anti mual seperi antimo, obat obat maag dan bila ada obat anti vertigo sepeti merislon, mediamer B-6, mertigo, stugeron dan lain lainnya.

Bila dengan upaya itu, juga belum ada perbaikan dok, upaya apa lagi yang harus dilakukan?

Jawabannya : Segeralah menghubungi dokter dan berobat kepadanya, untuk dilakukan evaluasi lebih mendalam dari kemungkinan kemungkinan penyebab yang ada, jangan menunda keadaan hingga berlarut larut, terutama dengan kasus berat yang disertai muntah yang massif, ini akan memberi dampak negative atau bahaya yang paling mungkin kekurangan cairan dan elektrolit hingga hilangnya kesadaran/pingsan dan atau koma.

Saya kira demikian dulu penjelasan sederhana dari saya, semoga bisa memberikan sedikit pemahaman yang mungkin bisa mendatangkan banyak manfaat, sehingga dapat mencegah kemungkinan kemungkinan yang tidak kita harapkan.

Dan bila ada hal hal lain yang ingin ditanyakan kepada saya selaku penulis, baik yang berkaitan dengan thema kali ini atau diluar thema, yang mungkin para pembaca rasakan, dapat ditanyakan langsung kepada saya, InsyaAllah akan segera saya jawab pada hari yang sama, caranya mudah, bisa melalui kolom komentar/tanggapan, atau langsung menekan/meng-klik tombol navigasi kirim pesan, langsung kepada saya bila menyangkut masalah yang sangat serius dan tidak ingin diketahui oleh khalayak ramai, saya akan mendedikasikan keilmuan yang saya geluti ini untuk memberikan pelayanan kesehatan, walaupun hanya sebatas konsultasi dua arah.

Terima kasih saya haturkan semoga dapat diambil manfaatnya.
Salam Sehat dari saya, Dr.dr. Anugra Martyanto di Purwokerto.

Mitos dan Fakta Seputar Rematik


Rematik adalah salah satu penyakit yang lumrah di derita masyarakat Indonesia baik tua maupun muda. Penyakit ini menyerang sendi dan struktur jaringan penunjang di sekitar sendi sehingga dapat menimbulkan rasa nyeri. Dalam tingkat yang parah, rematik bahkan dapat menimbulkan kecacatan tetap, ketidakmampuan dan penurunan kualitas hidup.

Di masyarakat, masih terus berkembang mitos dan anggapan yang salah mengenai penyakit ini. Padahal mitos-mitos ini menyesatkan bila dikaji dari sisi medis dan bisa merugikan penderita.

Ahli penyakit dalam dan rheumatolog dari Divisi Rheumatologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Dr. Bambang Setyohadi, menjelaskan motis dan fakta seputar penyakit rematik. Berikut poin-poinnya :

1. Sering mandi malam di usia muda memicu rematik di usia tua. Faktanya, sejauh ini belum ada bukti yang menguatkan bahwa mandi malam akan menyebabkan penyakit reumatik. Pada prinsipnya mandi malam atau mandi air dingin tidak menyebabkan rematik. "Pada penderita rematik, mandi air dingin memang bisa membuat otot kaku atau spasme. Kondisi tersebut biasanya membuat sendi tertekan sehingga menimbulkan rasa sakit," ujar Dr. Bambang saat peluncuran Senam Rematik di Jakarta.

2. Makan kankung atau bayam sebabkan rematik. Tidak ada hasil penelitian yang menghubungkan antara bayam atau kangkung dengan riisko rematik. "Kalaupun yang harus dihindari, bila Anda ditakdirkan menderita rematik adalah makanan yang dapat memicu purin atau bahan yang akan diubah menjadi asam urat seperti jeroan, seafood atau minuman beralkohol," tegas Bambang.

3. Semua penyakit rematik disebabkan asam urat. "Faktanya, hanya sekitar 10 persen saja pengidap rematik yang asam uratnya tinggi. Banyak pasien yang asam urat tinggi justru tidak mengalami rematik," kata Bambang. Menurutnya, asam urat dalam darah yang tinggi belum tentu akan menyebabkan rematik. "Penyakit rematik akan terjadi bila asam urat terkumpul dalam sendi dan membentuk endapan kristal monosodium urat. penyakit ini," terangnya.

3. Penyakit rematik adalah penyakit tulang. Faktanya rematik adalah penyakit yang menyerang persendian tulang dan terdiri dari berbagai jenis diantaranya adalah osteoartritis dan reumatoid artritis. Osteoartritis paling sering menyerang sendi-sendi besar yang mendukung berat badan seperti sendi lulut, panggul, tulang belakang, punggung dan leher meski tidak tertutup kemungkinan menyerang daerah lain sementara reumatoid artiritis dikarenakan sistem imun yang menyerang lapisan atau membran sinovial sendi clan melibatkan seluruh organ-organ tubuh, dapat menyebabkan kecacatan.

4. Penyakit rematik hanya mengincar lansia. Faktanya, rematik menyerang semua orang, tua maupun muda baik pria maupun wanita tergantung pada jenis penyakit rematiknya. Pada rematik jenis osteoartritis umumnya menyerang orang-orang berusia diatas 45 tahun sementara jenis Lupus Eritematosus menyerang wanita muda usia produktif tetapi juga dapat mengenai setiap orang. Para pria lebih mudah terserang Gout.

5. Penyakit rematik adalah keturunan. Faktanya, rematik tidak selalu diturunkan secara langsung dari orang tua ke anak. "Namun begitu, ada kecenderungan faktor keluarga menjadi faktor resiko terjadinya rematik seperti pada Reumatoid Artritis, Lupus Eritematosus Sistemik dan Gout," ujar Dr Bambang.

6. Sakit pada tulang di malam hari adalah tanda gejala rematik. Faktanya, gejala-gejala yang umumnya terjadi pada penderita rematik adalah pegal-pegal dan peradangan pada sendi (merah, bengkak, nyeri, terasa panas dan umumnya sulit digerakkan). Gejala ini tidak terbatas pada malam hari. Bisa menyerang setiap saat.
sumber: kompas.com

Antara Tidur dan Teknologi


Russell Rosenberg PhD, kepala pelaksana jajak pendapat dan direktur The Atlanta School of Sleep Medicine and Techonology, menyatakan penggunaan ponsel, komputer dan video game sebelum tidur dan tengah malam ternyata telah menyita banyak sekali jatah waktu beristirahat. “Tidur dan teknologi tidak berbaur, jajak pendapat tahun ini memusatkan perhatian pada tekonologi dan alat elektronik yang digunakan masyarakat, alat-alat yang sangat mudah ditemukan di mana-mana,” ujarnya.

Pembahasan tidak berhenti dalam mengungkap pengaruh teknologi terhadap durasi tidur, jajak pendapat juga menemukan begitu banyak orang Amerika yang tidak senang dengan kualitas tidur mereka. Tercatat sepertiga orang dewasa di AS tidur kurang dari tujuh jam dalam sehari, dan fakta itu menempatkan mereka pada risiko gangguan kesehatan yang serius.

Hasil dari penelitian menemukan bahwa paparan cahaya yang didapatkan orang dari layar komputer atau alat lain sebaiknya dikurangi sebelum tidur. Cahaya dapat menghambat hormon pengirim sinyal ke otak yang memerintahkan tubuh beristirahat. Hormon itu disebut melatonin.

Rosenberg juga mengatakan bahwa alasan lain waktu tidur menjadi tertunda karena orang-orang terjebak dalam kesenangan menggunakan komputer dan alat lainnya.

Sekitar seperempat responden dalam jajak pendapat mengatakan mereka tidur dengan menyimpan ponsel di ranjang dan sekitar 10% mengatakan mereka seringkali terbangun setidaknya beberapa menit di tengah malam karena harus menjawab telpon, sms atau email. Hal itu lebih sering dilaporkan oleh responden berusia muda, yakni 18% responden 13-19 dan 20% responden usia 19-29. Para responden juga melaporkan keluhan mengantuk saat berkendara. Setengah dari responden usia 19 -29 mengaku setidaknya pernah mengantuk satu kali dalam sebulan akibat berkurangnya jam istirahat.

Kini telah diketahui efek teknologi dilihat dari sisi yang beda terhadap kesehatan manusia, semoga Anda bisa memanfaatkan teknologi agar diri Anda menjadi lebih produktif.

sumber: klikdokter