Uban Perdana



 Pembukaan
Ritual ngaca di spion pagi ini terasa berbeda. Tiba-tiba aku merasakan sebuah pengalaman seperti dua puluh tahun yang lalu, ketika pertama kali aku menyadari tumbuhnya kumis di bawah hidungku. Rambut halus yang mencirikan kelelakian itu tumbuh tanpa kenal jera, walau sering kuhabisi. Menurutku, untuk tipe wajahku ini jenggot tipis akan membuat terlihat lebih keren dari pada aksesoris berujud kumis. Untuk Bang Foke, tentu lebih keren pakai kumis. Dan tentunya bukan karena seorang Rhoma Irama aku memelihara jenggot dan membabat kumis, meski sekarang aku kenal beberapa lagunya (Itu juga belakangan, karena teman kerjaku fans beliau. Ehm..! Yang bernama Dr Jamal harap mengaku)

Ritual ngaca di spion pagi ini menghasilkan penemuan menakjubkan: sehelai uban bertengger anggun di bagian kanan belakang kepalaku. Single, tampil beda dan dengan penuh keyakinan ia menampakkan diri di spion yang selalu jujur ini.
Wow! -minus koprol- aku berseru keras dalam hati. Tadinya aku kira ini rambut biasa yang berkilau memantulkan sinar karena polesan minyak rambut. Ternyata ini  memang rambut putih. It's amazing! Tiga puluh enam usiaku, dan baru hari ini aku melihat uban punya sendiri, secara live!

Mungkin kamu heran, kok lebay sekali ngelihat uban saja segitunya. Aku akan jawab: ya, benar. Tidak tahu kenapa, di saat orang yang ubanan ingin terlihat muda dengan menyemir rambutnya, aku malah ingin punya uban. Kataku, uban itu keren. Bikin orang ganteng jadi tambah ganteng (jangan batuk ya baca ini) Bertahun aku menantikannya. Aku pernah cemburu kepada rekan yang usianya lebih muda dariku namun sudah sukses menyemai uban.
Aku malah heran kala melihat orang berusaha mencabut uban yang baru satu dua nongol di kepala. Eman-eman...kataku.

Uban, bagiku adalah penanda bahwa seorang manusia memasuki adult period. Uban, adalah pegingat.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a bahwa Nabi Shalallahu Alaihi wa-sallam bersabda ; “Janganlah kalian mencabut uban! Sesungguhnya uban itu adalah cahaya pada hari kiamat . Barangsiapa yang tumbuh ubannya ketika Islam niscaya dicatatkan untuknya dengan uban itu satu kebaikan, dihapus dari orang itu satu kesalahan(dosa) dan ia ditinggikan satu derjat baginya dengan uban itu” (HR Ahmad dalam Al-Fath Ar Rabbani 17/315, At Thirmidzi (2821),Ibnu Majah (3721) dan Ibnu Hibban. Sedangkan dalam shahih At-Targhib wat Tarhib Al Albani berkata “hadis ini hasan shahih'

Asyiiiik... Uban memang 'ajib.

Di satu sisi aku merinding membaca komentar seorang shalih:
Abdul Aziz bin Abu Rawwad berkata kepada seseorang: “Barangsiapa yang tidak bisa mengambil nasehat dari tiga hal, berarti dia tidak akan bisa diperingatkan dengan apapun , yaitu Islam, Al-Quran dan uban” (Shifatush Shafwah , Ibnu Al- Jauzi : 1/ 470)

Langsung Penutup
Wahai Allah, yang menciptakan dan menumbuhkanku
Yang menghidupkan dan mematikanku
Terima kasih atas anugerah umur yang Engkau karuniakan
Terima kasih atas uban yang Engkau perlihatkan kepadaku
Seiring rasa takjubku atas uban yang Engkau beri,
Ampunilah aku
Baikkanlah aku
Terimalah taubatku
Sehatkanlah aku
Jadikanlah aku pemberi manfaat yang banyak bagi manusia
Hidupkanlah aku dalam ridhaMu
dan pada saatnya nanti matikanlah aku dalam persaksian akan Engkau

#terpesona.oleh.uban

Post Traumatic Stress Disorder (PTSD)

Seperti gunung es, kejadian gangguan stres pasca trauma ini banyak dialami manusia, lebih banyak dari yang dikenali karena berobat/menyampaikan keluhan.  Hal ini dikarenakan banyak sekali pengalaman yang berpotensi memunculkan PTSD.
Banyak dari kita memiliki pengalaman-pengalaman traumatis – ditinggal oleh orang yang dicintai, menderita penyakit serius, perceraian, kecelakaan, pelecehan seksual, melihat kejadian mengerikan dan lain-lain. Pada saat itu, kita mungkin akan merasa sangat gelisah atau takut, atau mengalami kesedihan yang mendalam. Tetapi biasanya rasa sakit hati akan berlalu, dan kehidupan menjadi lebih normal.
Namun pada sementara orang  yang mengalami suatu kejadian yang menakutkan atau pengalaman yang mengubah situasi kehidupan akan mengalami stress berat di mana ingatan-ingatan itu tidak berkurang, bahkan untuk sesaat. Pada beberapa orang, pengalaman di atas sangat ekstrem sehingga mereka tidak dapat menerima kenyataan yang dialami. Seseorang yang merasa seperti ini mungkin menderita Post Traumatic Stress Disorder, atau PTSD.

A. Pengertian Post-Traumatic Stress Disorder (PTSD)
Trauma berasal dari bahasa Yunani yang berarti luka (Cerney, dalam Pickett, 1998). Kata trauma digunakan untuk menggambarkan kejadian atau situasi yang dialami oleh korban. Kejadian atau pengalaman traumatik akan dihayati secara berbeda-beda antara individu yang satu dengan lainnya, sehingga setiap orang akan memiliki reaksi yang berbeda pula pada saat menghadapi kejadian yang traumatik. Pengalaman traumatik adalah suatu kejadian yang dialami atau disaksikan oleh individu, yang mengancam keselamatan dirinya (Lonergan, 1999). Oleh sebab itu, merupakan suatu hal yang wajar ketika seseorang mengalami shock baik secara fisik maupun emosional sebagai suatu reaksi stres atas kejadian traumatik tersebut. Kadangkala efek aftershock ini baru terjadi setelah beberapa jam, hari, atau bahkan berminggu-minggu.
Menurut Kaplan dan sadock (1997) dalam bukunya synopsis psikiatri, pasien yang diklasifikasikan sebagai penderita gangguan stres paska trauma, mereka harus mengalami suatu stres emosional yang besar yang menyebabkan traumatik bagi hampIr setiap orang.
Menurut Stamm (1999), stres traumatik merupakan suatu reaksi yang alamiah terhadap peristiwa yang mengandung kekerasan (seperti kekerasan kelompok, pemerkosaan, kecelakaan, dan bencana alam) atau kondisi dalam kehidupan yang mengerikan (seperti kemiskinan, deprivasi, dll). Kondisi tersebut disebut juga dengan stres pasca traumatik (atau Post Traumatic Stress Disorder/ PTSD).
Secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa PTSD adalah sejenis gangguan kecemasan umum yang berkembang setelah mengalami kejadian yang menakutkan atau serangan fisik maupun perasaan terancam. Dimana, gejalanya dapat berupa pengalaman kembali kejadian traumatis, lebih sensitive, dan penumpulan emosi.

B. Penyebab PTSD
Seseorang mengembangkan PTSD adalah akibat respon terhadap suatu trauma yang ekstrem – sebuah kejadian yang mengerikan yang seseorang alami, saksikan, atau dipelajari, terutama yang mengancam hidup atau yang menyebabkan penderitaan fisik. Pengalaman tersebut menyebabkan seseorang merasakan takut yang sangat kuat, atau perasaan tidak berdaya.
Kaplan dan Sadock (1997) mengatakan bahwa gangguan stress paska traumatic dapat tampak pada setiap usia, namun paling menonjol pada dewasa muda, karena sifat situasi yang mencetuskannya. Untuk wanita, paling sering adalah penyerangan dan pemerkosaan. Jumlah perempuan yang mengalami trauma adalah dua kali dibandingkan dengan kaum pria. Gangguan kemungkinan terjadi pada mereka yang sendirian, bercerai, janda, mengalami gangguan ekonomi, atau menarik diri secara sosial.

C. Gejala PTSD
Gejala-gejala Stres pasca trauma adalah sebagai berikut:
1.      Terdapat stressor yang berat dan jelas (kekerasan, perkosaan, bencana, perang,dll), yang akan menimbulkan gejala penderitaan yang berarti bagi hampir setiap orang.
2.      Penghayatan yang berulang dari trauma itu yang dibuktikan oleh terdapatnya paling sedikit satu dari hal berikut:
  • Ingatan berulang dan menonjol tentang peristiwa itu
  • Mimpi-mimpi yang berulang dari peristiwa itu
  • Timbulnya secara tiba-tiba perilaku atau perasaan, seolah-olah peristiwa traumatic itu sedang timbul kembali, karena berkaitan dengan suatu gagasan atau stimulus/rangsangan.
3.      Penumpulan respon terhadap dunia luar atau berkurangnya hubungan dengan dunia luar, yang mulai beberapa waktu sesudah trauma, dan dinyatakan paling sedikit satu dari hal berikut:
  • Berkurangnya secara jelas minat terhadap satu atau lebih aktivitas yang cukup berarti
  • Perasaan terlepas atau terasing dari orang lain
  • Afek  (alam persaan) yang menyempit atau afek depresif (murung,sedih, putus asa)
4.      Paling sedikit ada dua dari gejala-gejala berikut ini yang tidak ada sebelum trauma terjadi, yaitu:
  • Kewaspadaan atau reaksi terkejut berlebihan
  • Gangguan tidur (disertai mimpi-mimpi yang mengelisahkan)
  • Persaan bersalah karena lolos dari bahaya maut, sedangkan orang lain tidak, atau merasa bersalah tentang perbuatan yang dilakukannya agar tetap hidup
  • Kesukaran konsentrasi
  • Penghindaran diri dari aktivitas yang membangkitkan ingatan tentang peristiwa traumatik itu

Efek Plasebo dalam Terapi


Kata latin 'plasebo' berarti 'saya akan menyenangkanmu'. Ini ada dalam kitab Mazmur 116 : 'saya akan menyenangkan orang mati di negeri orang-orang hidup'. Ceritanya, pada abad pertengahan ada tradisi pelayat yang disewa untuk menyenangkan orang berduka. Karena  hadirnya pelayat yang disewa  dengan kedukaan mereka yang tulus, maka disebutlah mereka 'placebos’. Kata itu pertama kali digunakan dalam konteks obat sejak abad ke-18, ketika itu diterapkan untuk menamai obat-obatan yang menyembuhkan penyakit tanpa dikenalinya  sifat obat tersebut. John Haygarth, dokter Inggris pada 1801 menyatakan bahwa ada efek yang luar biasa dari keyakinan dan antusiasme pasien terhadap kesembuhan penyakit.
Sepanjang sejarah pengobatan, placebo  atau 'pleasers' selalu turut berperan dalam menyembuhkan . Hanya oleh karena percaya/yakin terhadap dalam pil atau ramuan yang diberikan , bahkan jika mereka tidak mempunyai sifat farmakologis, pasien seringkali mendapatkan bantuan sembuh dari penderitaannya. Voltaire pernah berkata, 'seni pengobatan ada pada kesenangan pasien sementara pada saat yang sama alam menyembuhkan penyakit itu'.  Karena menariknya efek placebo, tahun ini Universitas Harvard telah membuka sebuah institut di Beth Israel Deaconess Medical Center di kota Boston  untuk mengkaji secara mendalam bagaimana placebo bekerja .
Meskipun kedokteran modern telah menempati posisi sebagi sains (yang cenderung kaku) , mereka yang tertarik untuk penelitian plasebo percaya,  sebagaimana kata Voltaire bahwa pengobatan  itu juga adalah sebuah karya seni. Dan ini adalah seni dari pengobatan: bahwa interkasi yang kompleks antara dokter dengan pasien memberikan andil yang berarti bagi kesembuhan pasien secara menyeluruh. Tidak jarang saya menemukan pasien yang fanatik dengan dokter tertentu, dikarenakan rasa percaya bahkan baru bertemu saja separuh penyakitnya sudah hilang. Ini benar, lho…
Hipnoterapi atau berbagai jenis psikoterapi lain mengunakan asas kepercayaan dan kemauan, dan menurut para ahli  dan ini adalah bagian dari apa yang disebut efek plasebo. Dalam hipnoterapi, efek placebo ini dapat diamplifikasi sedemikian rupa sehingga menghasilkan respon neurohumoral  yang menguntungkan pasien. Dengan prinsip mind, spirit and body connection, bahwa ada hubungan tak terpisahkan antara pikiran, jiwa dan tubuh yang sudah umum dipahami maka efek placebo menjadi lebih mudah dimengerti.  Stres memicu maag, kecemasan memicu sakit kepala, hal seperti itu sudah lazim diketahui.Maka berlaku juga sebaliknya, ketenangan dan kesenangan membawa efek yang menyembuhkan.
Michael Specter menulis di New Yorker  dalam artikel berjudul The Power of Nothing mengenai sebuah penelitian terkini tentang placebo menunjukkan bahwa bukan hanya obat atau operasi yang membantu pasien, interaksi antara dokter dan pasien juga memiliki peran penyembuhan sendiri,  bahwa perkataan atau sikap dokter yang mengobati pasien  dapat merangsang endorfin di otak dan membuatnya merasa lebih baik sebelum ia mengkonsumsi obat-obatan atau menjalani operasi.  Meskipun obat-obatan farmasi dapat menyembuhkan penyakit pasien, namun pelibatan seni interpersonal mungkin memainkan peran lebih besar dalam penyembuhan pasien penyakit daripada yang kita percaya  sebelumnya. Dalam hipnoterapi dikenal adanya sugesti hipnosis, ini sama dengan placebo, hanya saja sugesti dapat di-amplify sedemian rupa dan di-manage hingga tercapai efek yang diharapkan, bahkan hingga efek anestesi (mati rasa/bius)
Psikoterapi merupakan suatu seni, bukan sebuah ilmu pengetahuan murni. Tentu saja, dalam menentukan terapi dengan tools yang beragam, tetap diperlukan  pengumpulan data empiris  dan hasil studi. Dari pengalaman para guru kita kita tahu yang mana yang bekerja terbaik untuk suatu kasus.  Terapis  menggunakan suatu  teknik yang telah terbukti berhasil  untuk membantu gejala kecemasan dan menggunakan teknik lain yang telah berhasil untuk mengatasi  PSTD . Terapis menggunakan teknik tertentu untuk membantu klien dengan tingkat ketakutan, dan menggunakan cara-cara lain untuk membantu klien dengan depresi . Tapi yang paling penting hasil studi baru-baru ini menunjukkan bahwa, pada akhirnya kualitas hubungan antara terapis dengan klien/pasien-lah yang sangat menentukan dalam psikoterapi.
Semoga bermanfaat :)

Agar Ingatan Kuat

Anda mulai pelupa? Kabarnya penurunan fungsi memori otak memang berkurang sejak usia 20-an dan terus menurun seiring bertambahnya usia.
Nah, ada beberapa tips yang dapat membantu mempertahankan kualitas memori otak Anda. Mari kita simak:

1. Biasakan sarapan.
Sebuah penelitian yang dipimpin Profesor Robin Kanarek di Universitas Tufts menyatakan bahwa orang-orang yang biasa mengabaikan sarapan memiliki gangguan memori yang cukup bermakna, hal ini dikarenakan otak memerlukan karbohidrat sebagai bahan bakar. Sebaiknya sarapan dengan karbohidrat komplek agar glukosa terpakai secara lepas lambat, oatmeal dan sereal itu bagus untuk substansia nigra (lapisan kulit otak yang berfungsi menyimpan memori) otak Anda.

2. Olahraga sebelum bekerja
Olahraga secukupnya membuat aliran darah yang membawa glukosa dan oksigen ke otak semakin lancar car car.... begitu kata Sandra Aamodt, PhD, co-author buku Welcome to Your Brain.
Orang yang melakukan olahraga semacam latihan kickboxing atau nge-dance mampu mengingat 20% lebih banyak kosakata daripada yang melakukan latihan terlalu ringan, ini menurut jurnal Neurobiology of Learning and Memory.

3.Ganti font di layar komputer Anda 
Jurnal Cognition menganjurkan agar sesekali Anda mengubah font memo di layar komputer atau laptop Anda. Hal ini dikatakan mampu meningkatkan memori jangka panjang Anda, dimana  otak mempelajari bentuk dan garis baru untuk satu hal yang sama.
Segera ubah font Times New Roman  Anda menjadi Arial atau Comic Sans. Kelihatan lebih segar, ya? Sesegar otak Anda :) 

4. Searching online satu jam sehari
Berdasar penelitian University of California, LA, mencari hal yang menarik atau Anda butuhkan di internet selama kurang lebih sejam sehari mampu merangsang lobus frontalis (bagian otak yang bertanggung jawab untuk memori jangka pendek). Kata DR Gary Small, sirkuit otak yang bertanggung jawab pada decision making, visual-spatial dan ketrampilan verbal terasah dengan berselancar di internet. Tetapi, imbuhnya, bukan asal surfing. Facebook-an tidak termasuk. 
Berselancar ke blog ini salah satu contoh baik, ya? Hahaha... Tentunya :)

5.Mengingat lokasi parkir kendaraan Anda
Begitu memarkir kendaraan Anda, berdiri di tempat itu 30 detik sambil memperhatikan sisi ke sisi setiap setengah detik secra bergantian. Latihan ini melatih memori jangka panjang dan mampu meningkatkan performa memori hingga 10%. Begitu tulis sebuah penelitian di Manchester Metropolitan University, Inggris.

6. Bersihkan sela gigi
Jonathan B. Levine, DMD,  associate professor di New York University, penulis buku Smile! menyatakan bahwa membersihkan sela gigi dengan dental flos menjaga memori otak. Wah, saya kok jadi teringat bahwa Rasulullah Muhammad SAW memerintahkan umatnya untuk bersiwak karena salah satu faidahnya adalah mencerdaskan otak. Wow!

Neuroscience: Bahagia adalah Default Mode Anda

Bahagia adalah pilihan. Benarkah? 
Neuroscience berkata tidak ! Bahagia adalah kondisi default setting otak manusia sejak lahir hingga meninggal! 
Sedikit mengutip Dalai Lama, bahwa tujuan dalam hidup ini adalah untuk menjadi bahagia. Puji syukur kepada Allah bahwa ilmu tentang otak hingga hari ini telah menunjukkan potensi otak dan pikiran yang luar biasa bagi kehidupan.
  
Oke, beberapa temuan di bidang neurosains berikut adalah fakta

"Setiap anak terlahir dalam keadaan fitrah..." - Rasulullah Muhammad s.a.w

 1. Otak memiliki kesadaran untuk menyembuhkan diri.  
 Selama ini sudah diketahui bahwa sel-sel neuron sejak lahir telah memiliki semua yang diperlukan untuk hidup. Ia tidak dapat kembali setelah mengalami disfungsi. Beberapa tahun lalu diketahui bahwa sel otak/neuron memiliki neuroplasticity. Diduga pula bahwa kemampuan neuron untuk menyembuhkan diri atau dikenal sebagai neuroplasticity/neuroplastisitas hanya berperan untuk memperbaiki dirinya pada kejadian cedera. Ternyata, belakangan ditemukan fakta bahwa neuroplasitisitas ini berlangsung lebih dari yang selama ini dipahamai. Sel neuron mampu memperbaiki dan mereorganisasi diri secara lebih lebih luas di area tertentu setiap saat. (Damasio, 2010)

  2 . Plastisitas adalah sifat dasar dari semua otak yang sehat. 
Setiap orang berpikir mengubah dunia , tetapi tidak seorangpun yang berpikir mengubah dirinya .
~ leo tolstoy

Temuan baru ini tidak hanya merevolusi ilmu pengetahuan , bahkan menjungkirbalikkan  apa yang telah dipahami selama berabad abad. Hal ini juga memberikan perangkat baru  untuk mengetahui diri kita berikut cara menghayati hidup secara ‘kaya’. Artinya penyembuhan dari gangguan cemas, depresi, trauma dan hambatan emosi lain kini  akan lebih menjanjikan. Menurut neuroscientist terkenal Ramachandran, otak memiliki kemampuan lebih besar dan lebih cepat untuk merestrukturisasi dan mereorganisasi dirinya ketimbang yang selama ini dibayangkan (Ramachandran, 2011)


 3 . Kita telah belajar bahwa rasa takut (yang ada di otak) ini dirancang untuk menjadi aset ,     bukan cacat atau kelemahan .

   Adalah terus menerus adanya takut , takut akan rasa takut , yang membentuk wajah seorang  laki laki pemberani . ~ georges bernanos

Respon takut ,  sekarang dianggap oleh neuroscientist sebagai  fungsi kunci dari saraf .  Para pakar neurosains mengerti sekarang bahwa rasa takut bukan sesuatu untuk dihilangkan karena rasa takut dirancang untuk bekerja dengan proses lain untuk membantu menyembuhkan luka masa lalu , dan dalam perjalanan dari melakukan penyembuhan batin itu  otak jugamengembangkan dan memperkuat kapasitas kita untuk mengatur emosi ( Damasio , 2010 ) . Singkatnya , kemampuan untuk merasa takut  ( emosi yang menyakitkan  kebanyakan berakar pada  ketakutan ) adalah penting untuk kebahagiaan . Ketika diaktifkan , respon takut menyediakan  kesempatan untuk membuat makna atas masa lalu, untuk re-integrasi pengalaman lama dengan pemahaman baru , untuk belajar dan untuk menumbuhkan kebijaksanaan.

Emosi yang ‘menyakitkan’ adalah guru yang sangat penting ,membangun kekuatan dan keyakinan diri. Situasi  yang memicu respon stres  adalah kesempatan untuk mengembangkan kapasitas kita untuk mencintai diri  dan orang lain.

Kunci pembelajaran ini menawarkan sebuah fakta dahsyat bahwa ‘handling our  fears is a learned ability that can lead to emotional mastery’

Otak dan tubuh Anda telah didesain untuk bahagia dan keren.  Anda telah disetel ‘default mode’ untuk ini, maka -apabila ada-  segeralah keluar dari kecemasan, dari stres, dari depresi itu.

Your happiness is one of your primary responsibilities in life

6 Mitos Tentang Stres !!

Mitos 1 : Stres adalah sama untuk semua orang. 
Stres tidaklah sama untuk semua orang, dan tidak semua orang mengalami stres dengan cara yang sama. Stres berbeda untuk setiap orang. Mungkin sesuatu dapat membuat stres bagi seseorang namun tidak membuat stres bagi yang  lain; masing-masing dari kita menanggapi stres dalam cara yang sama sekali berbeda. Sebagai contoh, beberapa orang mungkin mendapatkan stres membayar tagihan bulanan setiap bulan, sementara untuk orang lain seperti tugas ini tidak stres sama sekali, no problemo lah. Beberapa orang mendapatkan stres karena tekanan tinggi di tempat kerja, sementara yang lainnya mungkin malah berkembang di iklim kerja begitu. 

Mitos 2: Stres selalu buruk bagi Anda. Menurut pandangan ini, tanpa stres membuat kita bahagia dan sehat. Tapi ini salah, stres ibarat ketegangan senar gitar, terlalu kendor ngga acik, sember... namun terlalu kenceng juga bunyinya menyakitkan, bahkan berisiko putus tiba-tiba. So stres dapat menjadi kiss of death atau merupakan bumbu rasa kehidupan, kuncinya adalah untuk memahami bagaimana cara terbaik untuk mengelolanya.

Mitos 3 : Stres ada di mana mana , dan Anda  tidak perlu melakukan apapun tentang hal ini. Berkendara di jalan raya selalu memiliki kemungkinan untuk celaka, tetapi hal itu tidak mungkin menghalangi kita untuk berkendara, bukan? 
Stres harus dihadapi dengan mengatur hidup, prioritas urusan sehingga tidak menghambat bahkan kita siap untuk menghadapi tantangan yang lebih besar lagi.

Mitos 4 : Teknik yang paling populer untuk mengurangi stres adalah yang terbaik. Tidak ada teknik penurunan stres yang efektif secara umum  atau berlaku untuk segala macam stres (meskipun banyak majalah yang artikel dan pop psikologi artikel yang mengklaim demikian). Hidup kita yang berbeda adalah hal yang berbeda, situasi yang ada di kita juga berbeda, dan reaksi yang kita berikan tentunya berbeda. Bisa jadi buku-buku psikologi populer menawarkan metode yang pas bagi Anda, namun sejatinya sumber daya Anda dan kekhasan Andalah yang paling tepat bagi Anda.

Mitos 5 : Tidak ada gejala artinya tidak ada stres. Tidak adanya gejala bukan berarti tidak adanya stres. Pada kenyataannya, kamuflase gejala karena obat-obatan dapat menghilangkan gejala secara fisiologis dan psikologis. Banyak dari kita yang mengalami gejala yang stres secara  fisik secara jelas, meskipun stres adalah sebuah gejala psiklogis. Perasaan cemas, sesak napas, merasa galau sepanjang waktu, sulit berkonsentrasi adalah gejala umum stres.

Mitos 6 : Hanya gejala besar yang memerlukan perhatian. Mitos ini menganggap bahwa gejala minor, seperti sakit kepala atau asam lambung , mungkin aman untuk diabaikan. Gejala kecil stres adalah peringatan awal  yang anda butuhkan untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik dalam mengelola stres. Jika Anda menunggu sampai Anda mulai merasa gejala stres  mayor (seperti serangan jantung, kanker ) mungkin terlalu terlambat. Sedini mungkin, atasi  stres berdasar sinyal yang diberikan oleh tubuh maupun pikiran.
This article is based upon a similar article, courtesy of the American Psychological Association. 

Memahami dan Menghadapi Stres

Stres sering didefinisikan sebagai respon fisik yang normal terhadap peristiwa yang membuat seseorang merasa terancam atau marah agar tetap keseimbangan ldengan beberapa cara. Tubuh memiliki cara untuk melindungi Anda saat ini; ini dikenal sebagai fight or flight. Stres ini tidak selalu berbahaya. Stres yang baik memungkinkan Anda untuk tetap waspada dan terfokus. Sebagai contoh, dalam situasi yang mengancam hidup, respons stres pada akhirnya dapat memiliki hasil menyelamatkan nyawa. Ini juga dapat membantu Anda dalam situasi yang menantang, seperti menyelesaikan tugas-tugas pekerjaan. 
Namun, ada juga  stres yang buruk. Stres yang buruk dapat menyebabkan gangguan pada kebahagiaan Anda secara keseluruhan. 
Banyak orang sering tidak menyadari mereka berada dalam keadaan stres, padahal sangat penting untuk mengenali stres sebelum semuanya out of control. Stres negatif dapat mempengaruhi kesehatan mental dan emosional Anda dan membuat masalah dalam hubungan interpersonal. Juga dapat menyebabkan dan memperburuk masalah kesehatan seperti: rasa sakit fisik, ruam kulit, masalah pencernaan, masalah tidur, depresi, kecemasan, masalah jantung, obesitas, dan gangguan autoimun.  
Beberapa orang memiliki toleransi sangat tinggi stres dan bahkan mungkin menikmati stres sampai batas tertentu; orang lain mungkin memiliki toleransi sangat rendah. 
Penting untuk dapat mengenali penyebab stres. Jika Anda mampu mengidentifikasi penyebab, Anda dapat mulai mencari cara untuk sukses mengelola stres Anda. Penyebab stres dapat dipecah menjadi empat kategori utama: umum, hidup, pekerjaan dan internal.

Stres Umum
 Stres umum termasuk ketakutan dan ketidakpastian. Ketakutan, apakah nyata atau hanya dirasakan, mengakibatkan stres. Ketidakpastian juga memproduksi stres. Ketika kita tidak dapat memprediksi hasil yang kita dapat merasakan kurangnya kontrol, yang dapat menghasilkan stres.

 Stres Kehidupan
Stres kehidupan  dapat mencakup kematian seorang anggota keluarga atau teman, cedera, penyakit, tambahan baru untuk keluarga, kejahatan, penyalahgunaan, perubahan keluarga seperti perkawinan atau perceraian, seksual masalah, masalah interpersonal, perubahan fisik, relokasi, masalah keuangan, perubahan lingkungan, atau perubahan dalam tanggung jawab.

Stres Pekerjaan
Stres kerja termasuk tuntutan pekerjaan, kurangnya dukungan, hubungan dengan rekan kerja dan supervisor, komunikasi yang buruk, kurangnya, umpan balik, kritik, kurangnya kejelasan, perubahan dalam struktur organisasi, promosi/penurunan pangkat, berjam-jam, atau keseluruhan pekerjaan ketidakpuasan.

Stres internal
 Cara kita melihat dan melihat situasi sering dapat menjadi penyebab stres . Beberapa contoh termasuk self talk negatif , harapan yang tidak realistis , ingin selalu untuk mengendalikan , dan mencari kesempurnaan/perfeksionis .

 Cara Menghadapi Stres
 Identifikasi sumber stres sehingga anda bisa memulai untuk mengelola stres anda secara efektif . Penyebab stres bervariasi setiap individu, maka cara efektif untuk mengurangi  juga bermacam cara sesuai pilihan Anda . Ada berbagai cara yang sehat untuk menghadapi stres. Anda bisa memilih alternatif seperti olahraga , ritual ibadah seperti zikir, meditasi , teknik pernapasan , atau memilih keseluruhan gaya hidup yang lebih sehat   lagi. Temukan apa yang cuuuucok... untuk Anda .
Jika Anda telah mencoba untuk mengatasi stres namun hasilnya kurang memuaskan, Anda mungkin akan lebih baik ngobrolin masalah itu dengan seorang teman dekat atau anggota keluarga. Jika diperlukan  Anda mungkin ingin mencari seorang terapis untuk membimbing Anda . Dengan mengidentifikasi sumber stres dalam hidup Anda dan mengidentifikasi cara sehat untuk menghadapinya, Anda dapat mengontrol stres Anda. Hooookeh?

Imunisasi, Halal dan Aman?


Oleh Dr Soedjatmiko, SpA, MSi
antaranews.com
Bagaimana cara mencegah wabah, sakit berat, cacat dan kematian akibat penyakit menular pada bayi dan balita ?
Pencegahan umum: berikan ASI eksklusif, makanan pendamping ASI dengan gizi lengkap dan seimbang , kebersihan badan, makanan, minuman, pakaian, mainan,  dan lingkungan.
Pencegahan khusus: berikan imunisasi lengkap, karena dalam waktu 4 – 6  minggu setelah imunisasi akan timbul antibodi spesifik yang efektif mencegah penularan penyakit, sehingga tidak mudah tertular, tidak sakit berat, tidak menularkan kepada bayi dan anak lain, sehingga tidak terjadi wabah dan tidak terjadi banyak kematian.

Benarkah imunisasi aman untuk bayi dan balita ?
Benar. Saat ini 194 negara terus melakukan vaksinasi untuk bayi dan balita. Badan resmi yang meneliti dan mengawasi  vaksin di  negara tersebut umumnya terdiri atas para dokter ahli penyakit infeksi, imunologi, mikrobiologi, farmakologi, epidemiologi, dan biostatistika. Sampai saat ini tidak ada negara yang melarang vaksinasi, justru semua negara berusaha meningkatkan cakupan imunisasi lebih dari 90% .

Mengapa ada “ilmuwan” menyatakan bahwa imunisasi berbahaya ?
Tidak benar imunisasi berbahaya. “Ilmuwan”  yang sering dikutip di buku, tabloid, milis ternyata bukan ahli vaksin, melainkan ahli statistik, psikolog, homeopati, bakteriologi, sarjana hukum, wartawan.  sehingga mereka tidak mengerti betul tentang vaksin. Sebagian besar mereka  bekerja pada era tahun 1950- 1960, sehingga sumber datanya juga sangat kuno.

Benarkah “ilmuwan  kuno” yang sering dikutip buku,  tabloid, milis, ternyata  bukan ahli vaksin ?
Benar, mereka semua bukan ahli vaksin. Contoh : Dr Bernard Greenberg (biostatistika tahun 1950), DR. Bernard Rimland (Psikolog),  Dr. William Hay (kolumnis),  Dr. Richard Moskowitz (homeopatik), dr. Harris Coulter,  PhD (penulis buku homeopatik, kanker), Neil Z. Miller,  (psikolog, jurnalis), WB Clark (awal tahun 1950) , Bernice Eddy (Bakteriologis tahun 1954), Robert F. Kenedy Jr (sarjana hukum)  Dr. WB Clarke (ahli  kanker, 1950an), Dr. Bernard Greenberg (1957-1959).
  
Benarkah dokter Wakefield “ahli vaksin”, membuktikan  MMR menyebabkan autism ?
Tidak benar.  Wakefield juga bukan ahli vaksin, dia  dokter spesialis bedah. Penelitian Wakefield tahun 1998 hanya dengan sample 18. Banyak penelitian lain oleh ahli vaksin di beberapa negara menyimpulkan MMR tidak terbukti mengakibatkan autis. Setelah diaudit oleh tim ahli penelitian, terbukti bahwa Wakefield memalsukan data, sehingga kesimpulannya salah. Hal ini telah diumumkan di majalah resmi kedokteran Inggris British Medical Journal Februari 2011.

Benarkah di semua vaksin terdapat zat-zat berbahaya yang dapat merusak otak ?
Tidak benar. Isu itu karena “ilmuwan” tersebut di atas  tidak mengerti isi vaksin, manfaat, dan batas keamanan zat-zat di dalam vaksin. Contoh: jumlah total etil merkuri yang masuk ke tubuh bayi melalui vaksin sekitar  2 mcg/kgbb/minggu, sedangkan batas aman menurut WHO adalah jauh lebih banyak (159 mcg/kgbb/minggu). Oleh karena itu vaksin mengandung merkuri dengan dosis yang sangat rendah dan dinyatakan aman oleh WHO dan badan-badan pengawasan lainnya.

Benarkah isu bahwa “semua zat kimia”  berbahaya bagi bayi ?
Tidak benar. Isu itu beredar karena penulis buku, tabloid, milis, tidak pernah belajar ilmu kimia. Oksigen, air, nasi, buah, sayur, jahe, kunyit, lengkuas, semua tersusun dari zat-zat kimia. Buktinya oksigen rumus kimianya O2, air H2O, garam NaCl. Buah dan sayur terdiri atas serat selulosa, fruktosa, vitamin, mineral, dll. Telur terdiri dari protein, asam amino, mineral. Itu semua zat kimia, karena ada rumus kimianya. Jadi zat-zat kimia umumnya  justru sangat dibutuhkan untuk manusia asal bukan zat yang berbahaya atau dalam takaran yang aman.

Benarkah vaksin terbuat dari nanah, dibiakkan di janin anjing, babi,  manusia yang sengaja digugurkan?
Tidak benar. Isu itu bersumber dari “ilmuwan”  50 tahun lalu (tahun 1961-1962). Teknologi pembuatan vaksin berkembang sangat pesat. Sekarang tidak ada vaksin yang terbuat dari nanah atau dibiakkan embrio anjing, babi, atau manusia.

Benarkah vaksin mengandung lemak babi ?
Tidak benar. Hanya sebagian kecil dari vaksin yang pernah bersinggungan dengan tripsin pada proses pengembangan maupun pembuatannya seperti vaksin polio dan meningitis. Pada vaksin meningitis, pada proses penyemaian induk bibit  vaksin tertentu 15 – 20 tahun lalu,  ketika panen bibit vaksin tersebut  bersinggungan dengan tripsin pankreas babi untuk melepaskan induk vaksin dari persemaiannya. Tetapi kemudian induk bibit vaksin tersebut dicuci dan dibersihkan total, sehingga pada vaksin yang disuntikkan tidak mengandung tripsin babi. Atas dasar itu maka Majelis Ulama Indonesia berpendapat vaksin itu boleh dipakai, selama belum ada penggantinya. Contohnya vaksin meningokokus (meningitis)  haji diwajibkan oleh Saudi Arabia bagi semua jemaah haji untuk mencegah radang otak karena meningokokus.

Benarkah vaksin yang dipakai di Indonesia buatan Amerika ?
Tidak benar. Vaksin yang digunakan oleh program imunisasi di Indonesia adalah  buatan PT Bio Farma Bandung, yang merupakan BUMN, dengan 98,6% karyawannya adalah Muslim. Proses penelitian dan pembuatannya mendapat pengawasan ketat dari ahli-ahli vaksin di BPOM dan WHO. Vaksin-vaksin tersebut juga diekspor ke 120 negara, termasuk 36 negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam, seperti Iran dan Mesir.   

Benarkah program  imunisasi hanya di negara Muslim dan miskin  agar menjadi bangsa yang lemah?
Tidak benar. Imunisasi saat ini dilakukan di 194 negara, termasuk negara-negara maju  dengan status sosial ekonomi tinggi, dan negara-negara non-Muslim.   Kalau imunisasi bisa melemahkan bangsa, maka mereka juga akan lemah, karena mereka juga melakukan program imunisasi, bahkan  lebih dulu dengan jenis vaksin lebih banyak.  Kenyataanya : bangsa dengan cakupan imunisasi lebih tinggi justru lebih kuat. Jadi terbukti bahwa imunisasi justru memperkuat kekebalan terhadap penyakit infeksi, bukan melemahkan.

Benarkah isu di buku, tabloid dan milis bahwa di Amerika banyak kematian bayi  akibat vaksin ?
Tidak benar. Isu itu karena penulis tidak faham data Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS) FDA Amerika tahun 1991-1994, yang mencatat 38.787 laporan  kejadian ikutan pasca imunisasi, oleh penulis angka tersebut ditafsirkan sebagai angka kematian bayi 1 – 3 bulan. Kalau memang benar angka kematian begitu tinggi tentu FDA AS akan heboh dan menghentikan vaksinasi. Faktanya Amerika tidak pernah meghentikan vaksinasi bahkan mempertahankan cakupan semua imunisasi di atas 90 %. Angka tersebut adalah semua keluhan nyeri, gatal, merah, bengkak di bekas suntikan, demam, pusing, muntah yang memang rutin harus dicatat kalau ada laporan masuk. Kalau ada  38.787 laporan dari 4,5 juta bayi  berarti KIPI hanya 0,9 %.

Benarkah isu bahwa banyak bayi balita meninggal  pada imunisasi masal campak di Indonesia ?
Tidak benar. Setiap laporan kecurigaan adanya kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) selalu dikaji oleh Komnas/Komda KIPI yang terdiri dari pakar-pakar penyakit infeksi, imunisasi, imunologi. Setelah dianalisis dari keterangan keluarga, dokter yang merawat di rumah sakit, hasil pemeriksaan fisik, dan laboratorium, ternyata balita tersebut meninggal karena radang otak, bukan karena vaksin campak. Pada bulan itu ada beberapa balita yang tidak imunisasi campak juga menderita radang otak. Berarti kematian balita tersebut bukan karena imunisasi campak, tetapi karena radang otak.

Demam, bengkak, merah setelah imunisasi membuktikan bahwa vaksin berbahaya?
Tidak berbahaya. Demam, merah, bengkak, gatal di bekas suntikan adalah reaksi wajar setelah vaksin masuk ke dalam tubuh. Seperti rasa pedas dan berkeringat setelah makan sambal adalah reaksi normal tubuh kita. Umumnya keluhan tersebut akan hilang dalam beberapa hari. Boleh diberi obat penurun panas, dikompres. Bila perlu bisa konsul ke petugas kesehatan terdekat.

Benarkah vaksin Program Imunisasi  di Indonesia juga dipakai oleh 36 negara Muslim?
Benar. Vaksin yang digunakan oleh program imunisasi di Indonesia adalah  buatan PT Biofarma Bandung. Vaksin-vaksin tersebut dibeli dan dipakai oleh  120 negara, termasuk 36 negara dengan penduduk mayoritas beragama Islam.

Benarkah  isu  di tabloid, milis, bahwa  program imunisasi gagal?
 Tidak benar. Isu-isu tersebut bersumber dari data yang sangat kuno (50  – 150 tahun  lalu) hanya dari 1 – 2 negara saja, sehingga hasilnya sangat berbeda  dengan hasil penelitian terbaru, karena vaksinnya sangat berbeda.
 Contoh :
-          Isu vaksin cacar variola gagal,  berdasarkan data yang sangat kuno, di Inggris tahun 1867 – 1880 dan Jepang tahun 1872-1892.  Fakta terbaru sangat berbeda, bahwa dengan imunisasi cacar di seluruh dunia sejak tahun 1980  dunia bebas cacar variola.
-          Isu vaksin difteri gagal, berdasarkan data di Jerman tahun 1939. Fakta sekarang: vaksin difteri dipakai di seluruh dunia dan mampu menurunkan kasus difteri hingga 95 %.
-          Isu pertusis gagal hanya dari data di Kansas dan Nova Scottia tahun 1986
-          Isu vaksin campak berbahaya hanya berdasar penelitian 1989-1991 pada anak miskin berkulit hitam di Meksiko, Haiti dan Afrika

Benarkah program imunisasi gagal, karena setelah diimunisasi bayi balita masih bisa tertular penyakit tersebut ?
 Tidak benar program imunisasi gagal.  Perlindungan vaksin memang tidak 100%. Bayi dan balita yang telah diimunisasi masih bisa tertular penyakit, tetapi jauh lebih ringan dan tidak berbahaya. Bayi  balita yang belum diimunisasi lengkap bila tertular penyakit tersebut bisa sakit berat, cacat atau meninggal.

Benarkah imunisasi  bermanfaat mencegah wabah, sakit berat, cacat dan kematian bayi dan balita?
 Benar.  Badan penelitian di berbagai negara membuktikan bahwa dengan meningkatkan cakupan imunisasi, maka penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi berkurang secara bermakna.  Oleh karena itu saat  ini program imunisasi dilakukan terus menerus di 194 negara, termasuk negara dengan sosial ekonomi tinggi dan negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam.  Semua negara berusaha meningkatkan cakupan agar lebih dari 90 %. Di Indonesia, setelah wabah polio 2005-2006 karena banyak bayi yang tidak diimunisasi polio, maka  menyebabkan 305 anak lumpuh permanen. Setelah digencarkan imunisasi polio, sampai saat ini tidak ada lagi kasus polio baru.

Mengapa di  Indonesia ada buku, tabloid, milis, yang menyebarkan isu bahwa vaksin berbahaya, tidak effektif, tidak dilakukan di negara maju ?
 Karena di Indonesia ada orang-orang  yang tidak mengerti tentang vaksin dan imunisasi, hanya mengutip dari “ilmuwan” tahun 1950 -1960 yang ternyata bukan ahli vaksin, atau berdasar data-data 30 – 40 tahun lalu (1970 – 1980an) atau hanya dari 1 sumber yang tidak kuat. Atau dia mengutip Wakefield spesialis bedah, bukan ahli vaksin, yang penelitiannya dibantah oleh banyak tim peneliti lain, dan oleh majalah resmi kedokteran Inggris British Medical Journal Februari 2011 penelitian Wakefield dinyatakan salah alias bohong. Ia hanya berdasar kepada 1 – 2 laporan kasus yang tidak diteliti lebih lanjut secara ilmiah, hanya berdasar logika biasa.

Bagaimana orangtua harus bersikap terhadap isu-isu tersebut?
 Sebaiknya semua bayi dan balita diimunisasi secara lengkap. Saat ini 194 negara di seluruh dunia yakin bahwa imunisasi aman dan bermanfaat mencegah wabah, sakit berat, cacat, dan kematian pada  bayi dan balita. Terbukti 194 negara tersebut terus menerus melaksanakan program imunisasi, termasuk negara dengan sosial ekonomi tinggi dan negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, dengan cakupan umumnya lebih dari 85 %.
Badan penelitian di berbagai negara membuktikan kalau semakin banyak bayi balita tidak diimunisasi akan terjadi wabah, sakit berat, cacat atau mati. Hal ini telah terbukti di Indonesia, di mana wabah polio merebak pada tahun 2005-2006 (305 anak lumpuh permanen), wabah campak 2009 – 2010 (5.818 anak dirawat di RS, meninggal 16), dan wabah difteri 2010-2011 (816 anak di rawat di RS, 56 meninggal).

Bisakah  ASI, gizi, dan suplemen herbal menggantikan imunisasi ?
Tidak ada satupun badan penelitian di dunia yang menyatakan bisa, karena kekebalan yang dibentuk sangatlah berbeda. ASI, gizi, suplemen herbal, kebersihan, hanya memperkuat pertahanan tubuh secara umum, karena tidak membentuk kekebalan spesifik terhadap kuman tertentu. Kalau  jumlah kuman banyak dan ganas, perlindungan umum tidak mampu melindungi bayi, sehingga masih bisa sakit berat, cacat atau bahkan mati.

Imunisasi merangsang pembentukan antibodi dan kekebalan seluler yang spesifik terhadap kuman-kuman atau racun kuman tertentu, sehingga bekerja lebih cepat, efektif, dan efisien untuk mencegah penularan penyakit yang berbahaya.

Bolehkah selain diberikan imunisasi, ditambah dengan suplemen gizi dan herbal?
Boleh. Selain diberi imunisasi, bayi harus diberi ASI eksklusif, makanan pendamping ASI dengan gizi lengkap dan seimbang, kebersihan badan, makanan, minuman, pakaian, mainan,  dan lingkungan. Suplemen diberikan sesuai kebutuhan individual yang bervariasi. Selain itu bayi harus diberikan kasih sayang dan stimulasi bermain untuk mengembangkan kecerdasan, kreatifitas dan perilaku yang baik.

Benarkah bayi dan balita yang tidak diimunisasi lengkap rawan tertular penyakit berbahaya ?
Benar. Banyak penelitian imunologi dan epidemiologi di berbagai membuktikan bahwa bayi balita yang tidak diimunisasi lengkap tidak mempunyai kekebalan spesifik terhadap penyakit-penyakit berbahaya. Mereka mudah tertular penyakit tersebut, akan menderita sakit berat, menularkan ke anak-anak lain, menyebar luas, terjadi wabah, menyebabkan banyak kematian dan cacat.

Benarkah wabah akan terjadi bila banyak bayi dan balita tidak diimunisasi  ?
Benar. Itu sudah terbukti di beberapa negara Asia, Afrika dan di Indonesia.
Contoh: wabah polio 2005-2006 di Sukabumi karena banyak bayi balita tidak diimunisasi polio, dalam hitungan beberapa bulan, virus polio menyebar cepat ke Banten, Lampung, Madura, menyebabkan 305 anak lumpuh permanen.
Wabah campak di Jawa Tengah dan Jawa Barat  2010-2011 mengakibatkan  5.818 anak dirawat di rumah sakit dan 16 anak di antaranya meninggal dunia.
Wabah difteri dari Jawa Timur 2009 – 2011 menyebar ke Kalimantan Timur, Selatan, Tengah, Barat, DKI Jakarta, menyebabkan 816 anak harus di rawat di rumah sakit, 54 meninggal.

 *Penulis adalah  :
    Ketua III Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia 2002-2008
    Sekretaris Satgas Imunisasi Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (PP IDAI).
    Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang - Pediatri  Sosial, Magister Sains Psikologi Perkembangan

Ingin Gemuk / Meningkatkan Berat Badan

Berbagai tips dan metode ditawarkan untuk merampingkan badan namun masih jarang yang menawarkan metode untuk menambah nerat badan. Beberapa  pembaca blog ini menanyakan bagaimana metode untuk meningkatkan berat badan karena ia merasa badannya saat ini terlalu kurus.
Beberapa informasi ini semoga dapat menjadi panduan bagi Anda yang ingin menaikkan berat badan:

1. Makan lebih sering. Bukan lebih banyak, tetapi lebih sering. Gunanya adalah untuk menambah jumlah kalori. Normalnya, wanita membutuhkan sebanyak 1.900 kalori sehari yang digunakan untuk beraktivitas.
Nah, jika ingin menaikkan berat badan, asuplah kalori lebih dari itu. Anda memerlukan 500 kalori ekstra per hari, agar berat badan bisa naik sekitar setengah kilogram seminggu.
 
Makan 5-6 kali sehari, setiap hari: 3 makan besar seperti sarapan, makan siang dan makan malam ditambah 2-3 kali cemilan. Usahakan untuk memberi jarak 2-3 jam antar makan untuk memberikan waktu mengolah makanan. Hindari junk food karena junk food memiliki banyak kandungan lemak trans yang tidak sehat. Jangan lupa untuk tetap mengkonsumsi buah dan sayuran agar Anda mendapatkan gizi seimbang. 

2. Tingkatkan asupan protein, sebab tubuh Anda memerlukan banyak protein untuk membentuk otot-otot baru. Konsumsilah makanan dengan protein tinggi, seperti kacang-kacangan, ikan dan daging. Minum susu. Dan tentunya jangan sampai Anda melupakan karbohidrat dan lemak.

Dalam jumlah sedikit, dua nutrisi ini bisa membuat tubuh lebih gemuk secara sehat. Pilih lemak sehat yang biasa terdapat pada biji-bijian, minyak zaitun atau ikan salmon. Untuk karbohidrat, konsumsilah yang bersifat kompleks, misalnya nasi merah, kentang rebus atau gandum.

3. Mulailah berolahraga ringan (jika Anda belum melakukannya) agar energi yang Anda konsumsi tidak hanya disimpan sebagai lemak tetapi juga sebagai otot.
1 jam setelah berolah raga makanlah real food (bukan suplemen)

4. Juga jangan lupa untuk beristirahat yang cukup dan  kelola stres dengan cara relaksasi mental, karena stres memakan energi. Nikmati prosesnya. Enjoy it and be thankful!  Enaaaak, bukaaaaan...??


5. Stop merokok, kurangi kopi dan teh

6. Untuk meningkatkan efektifitas dan melancarkan pencernaan, gemarlah minum air putih. 

7. Jangan gunakan obat-obatan penggemuk badan. Itu sama sekali tidak aman.

Bagaimana untuk yang nafsu makan kurang?  
Tips berikut dapat membantu:
- rileks
- ingat dan alami kembali pengalaman ketika Anda merasa lapar, misalnya ketika Anda berpuasa
- perkuat rasa lapar itu, amplify
- sesaat ketika hampir mencapai puncak rasa lapar tersebut, tarik nafas panjang dan katakan: SAATNYA MAKAN!
- ulangi beberapa kali untuk memperkuat asosiasi kode SAATNYA MAKAN dengan rasa lapar
- kapanpun Anda mengatakan kepada diri SAATNYA MAKAN maka insyaAllah perut akan terasa lapar dan siap untuk diisi makanan. Tetap makan secukupnya, jangan berlebihan.

Oke, selamat menjalankan tips di atas dengan  GEMBIRA!! :)

Terapi G.A.L.A.U (Modified Sedona Method)

Galau, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi IV halaman berarti kacau (tentang pikiran); “bergalau” berarti (salah satu artinya) kacau tidak keruan (pikiran); dan “kegalauan” berarti sifat (keadaan hal)
Dalam psikologi, galau akan lebih tepat digolongkan sebagai manifestasi kecemasan.
Kecemasan dapat dimasukkan dalam teori psikoanalisis. Sigmund Freud mengatakan kecemasan berkembang dari konflik antara sistem id, ego dan superego tentang sistem kontrol atas energi psikis yang ada.
Kecemasan adalah perasaan tak nyaman berupa rasa gelisah, takut, atau khawatir yang merupakan manifestasi dari faktor psikologis dan fisiologis. Kecemasan dalam kadar normal merupakan reaksi atas stress yang muncul guna membantu seseorang dalam merespon situasi yang sulit. Ada beberapa macam kecemasan:
  • Kecemasan realita adalah rasa takut akan bahaya yang datang dari dunia luar dan derajat kecemasan semacam itu sangat tergantung kepada besarnya ancaman.
  • Kecemasan neurotik adalah rasa takut bila instink atau keinginan pribadi akan keluar jalur dan menyebabkan sesorang berbuat sesuatu yang tidak diinginkan.
  • Kecemasan moral adalah rasa takut terhadap hati nuraninya sendiri. Orang yang hati nuraninya cukup berkembang cenderung merasa bersalah apabila berbuat sesuatu yang bertentangan dengan norma moral.
Ada sebuah metode psikoterapi yang sangat terkenal bernama Sedona Method. Metode simpel namun powerful ini ditemukan oleh Lester Levenson dan dipopulerkan oleh muridnya Hale Dwoskin. Caranya adalah merangsang bawah sadar untuk mengambil keputusan dan menemukan solusi dengan melakukan monolog. 
Simpel sekali, ambil tempat yang tenang.  Identifikasi permasalahan Anda, misalnya cemas, galau, takut, marah, benci dan yang semacamnya. Anda boleh memberikan nilai antara 10 sampai 0. 10 berarti nilai maksimal, nol berati perasaan itu sudah hilang.  Lalu, ajukan pertanyaan ini:
1. Dapatkah saya melepaskannya?
Saat itu juga pikiran Anda akan mengalami dialog, mungkin pertentangan batin, mungkin juga sebuah jawaban langsung. Apapapun yang Anda alami, lanjutkan dengan pertanyaan berikut:
2. Bersediakah saya melepaskannya?
Mungkin Anda akan bisa langsung menjawab 'mau' atau 'belum mau' atau 'mau, tapiiiii'
3. Kapankah saya  melepaskannya?
Dan sama seperti dua pertanyaan di atas, bawah sadar Anda merespon pertanyaan itu dengan mencari jawaban yan paling bijkaksana bagi diri Anda.  Anda tidak perlu menyadari jawaban 'ya' atau 'tidak'nya. Ajukan saja pertanyaan itu terus menerus. Bombardir critical area Anda dengan pertanyaan itu.
Lakukan pengulangan, terus ulangi lagi hingga nilai Anda menjadi nol.

 
Dan, bagi sahabat muslim ini lebih mudah. Anda tentunya mengenal istighfar ya? 
Habib Umar bin Segaf as-Segaf, dalam karyanya, Tafrihul Qulub wa Tafrijul Kurub mengatakan“Kitabullah dan hadis-hadis Rasul SAW menyebutkan fadhilah-fadhilah istighfar berulang kali. Diantara fadhilahnya adalah melebur dosa-dosa, menetaskan jalan keluar dari pelbagai persoalan, dan menyingkirkan kegalauan serta kesumpekan dari dalam hati.”

 
Menggabungkan Sedona method dengan istighfar terbukti sangat lebih powerful!
Caranya: (khusus untuk terapi ini) maknai astaghfirullah al azhim dengan: Saya memohon ampunanMu , wahai Allah Yang Maha Agung. Dan buatlah saya dapat melepaskan (galau) ini, saya bersedia melepaskan (galau) itu SEKARANG juga.
Ini semacam penguatan saja sebenarnya. Dengan memahami arti istighfar sebenarnya sudah sangat cukup. Dengan mengucapkan dan memahami istighfar  sesungguhnya sedang terjadi proses merelease beban emosi, melakukan pemindahan tanggung jawab mental ke luar diri yakni kepada Yang Maha Agung lagi Gagah Perkasa. Dengan istighfar itu kita meng-nol-kan diri. Cling!
Dan mudah bagi Anda untuk melakukan itu: mengucapkan astaghfirullah al azhim, sementara pikiran memaknainya dengan konten Sedona method modifikasi di atas. Ini sama dengan Anda membayangkan konten: semangkuk bakso panas dengan kuah yang segar disertai taburan seledri dan bawang goreng cukup dengan kata 'bakso'.
Kemudian beristighfarlah sebanyak mungkin. Langkahnya sama seperti tadi, nilai - lakukan istighfar- nilai ulang. Maka insya Allah, segala macam kegalauan sirna dan berganti menjadi ketentraman hati yang luaaaaar biasaaaaa....

Diagnosis dan Terapi Jatuh Cinta

Ini adalah tanda-tanda cinta yang dirangkum oleh Ibnul Qayyim al Jauzy. Beliau adalah seorang dokter termasyhur di jamannya, seorang ulama, budayawan dan cendekiawan. Gunanya, Anda bisa melakukan diagnosis terhadap diri Anda atau orang lain, apakah Anda atau orang tersebut sedang cinta atau lebih tepatnya jatuh cinta
Karena cinta adalah sebuah 'state' yang berhubungan dengan simtom, maka dengan mengubah simtom Anda bisa juga mengubah 'state' tersebut. 
Dalam terminologi kedokteran, apa yang dipaparkan oleh Ibnul Qayyim merupakan kumpulan simtom. Kumpulan simtom disebut dengan syndrome/sindrom. Sindrom dapat diterapi dengan menyembuhkan simtomnya.
Bagi seseorang yang, misalnya, cintanya tidak pada tempatnya, maka dengan mengubah atau memanipulasi simtom dibawah ini otomatis cinta patologis tersebut akan mengalami perubahan juga. Ini bisa digunakan sebagai terapi.

Baiklah, ini dia simtom cinta:
1. Menghujamkan pandangan mata (pandangan mata yang dalam terhadap yang dicinta)
2. Malu-malu bila bertemu pandang
3. Banyak mengingat, membicarakan atau menyebut yang dicinta
4. Tunduk kepada yang dicinta dan mendahulukannya daripada dirinya sendiri
5. Sabar terhadap gangguan dari yang dircinta
6. Memperhatikan kata-kata dan mendengarkan yang dicinta
7. Mencintai tempat dan rumah yang dicinta
8. Mencintai apapun yang dicintai yang dicinta
9. Jauh terasa dekat
10. Salah tingkah jika bertemu
11. Kaget atau gemetar tatkala menghadapi atau mendengar namanya disebut
12. Cemburu
13. Berkorban untuk mendapatkan ridhanya
14. Suka menyendiri
15. Menghindari hal-hal yang merenggangkan hubungan atau yang tidak disukainya
16. Merasakan adanya kecocokan

Sepertinya tidak perlu dijabarkan poin per poin. Cukup jelas.
Objek cinta bisa bermacam hal, bisa manusia, harta benda, atau Tuhan.
Baiklah, untuk cinta yang terlarang, dari simtom-simtom tersebut dapat dilakukan terapi sebagai berikut:

1. Jaga pandangan
2. Jangan malu-malu bila bertemu pandang. Tatap di atas alis, jangan di bola mata.
3. Kurangin tuh nyebut-nyebut namanya.
4. Emang dia siape, diri lo dulu dong diduluin.
5. Gangguin? Hajar! Tinggalin. Remove!
6. Simak kata-kata yang bermanfaat
7. Tempat itu kan netral. Ya netral saja.
8. Sesuatu yang positif adalah positif dengan sendirinya, bukan karena dicintai oleh seseorang
9. Jauh dekat pikirin argo! BBM sekarang mahal!
10. Kalau bertemu bertindak yang wajar. Kalau nggak perlu nggak usah ketemu.
11. Zikir
12. Cemburu. Emang lo siapanya?
13. Heroik itu boleh, tapi ikhlas lebih penting
14. Gaul yang positif
15. Oh ya, itu bagus. Tetap netral ya
16. Bedakan antara cocok sama dicocok-cocokin. Orang jatuh cinta itu yang kelihatan yang cocok-cocok saja. Yang nggak cocok, dicocok-cocokin. Netral dong. Nol.

Lebih dari itu, bagi manusia yang merupakan makhluk spiritual, kebutuhan untuk mencintai yang sesungguhnya adalah kepada Tuhan. Maka mengarahkan simtom di atas kepada Tuhan merupakan bentuk cinta yang lebih mengarah kepada pemenuhan kebutuhan tertinggi.
Oke? Semoga lekas sembuh.