Peribahasa#3: Mburu Uceng Kelangan Deleg


Berani jamin, yang baca tulisan ini berkerut kening karena peribahasa ini seperti diimpor dari dunia jauh. Belum pernah ada Bu Guru pelajaran bahasa Indonesia sepakar apapun yang mengajarkan peribahasa ini. Juga belum ada buku pelajaran bahasa Indonesia yang memuatnya.

Tentu saja saya berani ngomong begini karena memang peribahasa ini bukan dari bahasa nasional kita. Mburu uceng kelangan deleg, menurut penerawangan saya adalah sebuah peribahasa asli Banyumas, kampung saya. Saya hanya mendengar peribahasa itu dari satu sumber: Bapak (almarhum, semoga Allah merahmati) dalam beberapa kali pengajian beliau di kampung kami.
Ndak tahulah kenapa saya jadi ingat peribahasa langka ini. Mungkin karena saya kangen kepengin pulang kampung, mungkin juga karena menemukan fenomena yang dimaksud oleh peribahasa ini dalam hari-hari ini.

Uceng adalah nama lokal untuk sejenis ikan kecil berbadan gilig, imut dan lucu yang hidup di sungai-sungai di desa kami, Pekaja. Di daerah lain juga ada dengan nama yang sama: uceng, sili, ikan cuaca. nama latinnya cakep: Nemacheilus masyai. Ukurannya tidak pernah lebih besar dari kelingking anak kecil. Orang dewasa yang mendapatkannya waktu mancing atau menjala akan membuangnya. Tidak berharga. Yang doyan sama ikan imut ini hanya kami, anak-anak yang senang bermain di kali, tak berbaju dan bau matahari. Untuk main-main, tentunya, maklumlah kami tak kenal ikan koki, diskus atau clown fish.

Deleg, saya ndak tahu persis rupanya seperti apa namun bisa saya pastikan ia mewakili jenis ikan yang besar, berdaging dan karenanya orang dewasa menganggapnya berharga, bisa dimakan atau laku dijual. (Memang beda ya isi fikiran orang dewasa dan kanak-kanak). Oh ya saya baru googling, ternyata ikan deleg itu adalah ikan gabus (Channa Sp) yang berukuran gede. Hehe.. gak nyangka ikan ndak beken ada juga di internet. Pantes banyak orang betah internetan.

Jadi ceritanya Kang Bejo sedang nyeser (menangkap ikan dengan seser, pukat kecil berbingkai bambu berbentuk segitiga) sudah mendapatkan deleg dan tinggal memasukkannya ke wuwu, namun secara tiba-tiba melihat seekor uceng melintas sehingga timbullah gairah untuk menangkap uceng. Lumayan buat tambahan...Maka ia serodokkan seser tadi kembali ke air. Eh, terlepaslah si deleg nan flamboyan tadi, tinggallah si uceng pias ketakutan.
Apes si uceng, apes lagi Kang Bejo. Arep kepriwe maning, jajal?

Mburu uceng kelangan deleg, memburu si uceng yang berakibat kehilangan si ikan deleg.
Mengejar hal yang kecil dengan meninggalkan hal yang besar.
Mengejar hal cabang, furu', remeh dan melalaikan hal pokok, ushul, dan benar-benar penting.
Sering bukan, kita menyaksikannya?
Melakukannya?
Mengejar yang sunnah, eh... lupa pada hal yang wajib.
Ingat?

Hehehehehe.....

Peribahasa#2: Buruk Muka Cermin Dibelah


Kang Boy kebingungan. Celana-celana panjang kesayangannya seperti menyempit belakangan ini.
"Kalian mengkhianatiku, kita telah berjanji untuk bersama forever!" ujarnya kepada setumpuk celana. "Kenapa sekarang kalian mengecil? Gak mau lagi aku pakai?" begitu semprotnya sambil menjembreng selembar celana jins berwarna biru muda.

Jins biru muda
hadiah dari mertua
beli di Singapura
buatan Tasiq Malaya
haha
ha

Kang Boy tak kunjung paham kenapalah celana terasa sempit? Usianya sudah kepala tiga, tak mungkinlah tumbuh kembang lagi, pikirnya. Dulu iya, celana SMP tak mungkin dipakai SMA. Pesat benar perkembangan awak.
Tak mungkinlah celana ini mengecil ? Lagipula aku toh sudah diet? Senam setiap Jumat di parkiran kantor?
Bah! Tukang jahit-tukang jahit itu kenapa tidak dilebihkan barang sesenti waktu ukur-ukur perut aku ni?

Tiba-tiba anak tetangga teriak, "Buruk muka cermin dibelah."
Ha, rupanya sedang menghapal pelajaran bahasa Indonesia.

***

Jon terpaksa berteduh di bawah fly-over karena hujan turun tiba-tiba. Lebat banget. Jon naik sepeda motor, tapi lupa membawa mantel hujan.
"BMG memang ngaco, tak ada ramalannya yang akurat. Gue pecatin juga orang BMG tu. Besok biar Mama Loren aja jadi kepala BMG. huh!"
Dengan selembar koran ia berusaha melindungi mukanya dari air tempias. Sebuah kolom di koran itu bertajukl: Buruk Muka Cermin Dibelah.

***

Buruk muka cermin dibelah.
Buruk nasib, orang lain salah.
Hah.

Ini tentang insight, kawan. Wawas diri. Intro-spection.
Kadang terlupa untuk menilik ke dalam, lebih mudah menengok keluar. Mengadili realitas luar, alih-alih melihat realitas di dalam .
Aduh, atasan ndak bener. Anak buah ngaco semua. Suami ndak pengertian. Istri payah. Sistem kerja amburadul. Lingkungan tidak kondusif. Ah, aku dikepung sebuah konspirasi! Kupret!

Apa lagi yah? Hehehe, banyak deh.
Dududuh...setiap huruf yang kutulis ini seperti menohok-nohok ulu hatiku sendiri. Tapi biarlah, masih ada beberapa kata yang harus kuketik.

Ini tentang insight.
Hobiku ngaca ternyata membuatku teringat peribahasa ini, kawan.

Allah sering menganjurkan kita untuk berintrospeksi. Dalam al Quran banyak sekali kisah-kisah tentang umat terdahulu, baik tentang kebaikan maupun keburukannya. Selain sebagai informasi sejarah dan ilmu pengetahuan kisah itu juga dimaksudkan sebagai ibrah (insight) untuk kita yang membacanya. Makanya Rasulullah menganjurkan agar dalam membacanya kita sebaiknya merasa seolah-olah ayat itu baru saja diturunkan sengaja untuk kita. Biar kita sensi
Beberapa rangkaian ayat diakhiri dengan wa fii anfusikum afala tubshiruun... (dan pada dirimu tidakkah kamu lihat?) dan yang semacamnya.

Tentu saja belum tentu realitas luar baik dan diri kita yang tidak baik. Sangat mungkin, memang begitu adanya: sistem yang memang kacau sehingga kerja tidak beres. Tulisan ini hanya mengingatkan diri awak pribadi dan juga siapapun yang setuju bahwa kita mesti berbuat adil.

Boleh jadi cerminnya memang berkarat sehingga wajah awak terlihat kusem.
Boleh jadi cerminnya tidak rata sehingga wajah ganteng ini terlihat peyang penjol.
Tapi...ssst jangan bilang-bilang ya kalo awak mulai menyadari kemungkinan sebaliknya.

Xixixixi...

“Barangsiapa menemukan (ganjaran) kebaikan maka hendaklah dia memuji Allah dan barangsiapa mendapatkan selainnya janganlah dia mencela melainkan dirinya sendiri.” [HR. Al-Imam Muslim no. 4674 dari shahabat Abu Dzar radhiallahu 'anhu]

Peribahasa#1: Bayang-bayang Sepanjang Badan

Terserah apa tafsirmu tentang peribahasa ini, kawan. Aku hanya ingin menulis tafsir versiku, seorang tukang tafsir amatir dan kambuhan.
Bayang-bayang sepanjang badan, sebuah ungkapan elok dari nenek moyang kita yang terwariskan turun temurun. Entah apa maksud nenek dan moyang kita itu. Mohon maaf ya Nek sekiranya aku membahas peribahasamu tidak seperti yang engkau maksudkan. Maklumlah kita beda zaman, beda pengalaman hidup. Aku tak searif engkau yang tentu telah banyak makan asam garem kehidupan, zaman kami peyek aja pake MSG Nek.... Maklumlah kami ini makhluk yang tidak percaya diri hanya dengan bawang ketumbar dan kemiri

Bayang-bayang sepanjang badan.
Kalau badan adalah sisi batin kita, maka bayang-bayang adalah proyeksinya pada sisi lahir yang terpantul pada cermin.
Eh, bayang-bayang maksudnya bayangan di cermin lho ya, bukan bayangan di tanah saat kita tubuh kesorot lampu.
Tampilan lahir kita, kata-kata kita, pola tindakan kita adalah cerminan dari isi hati kita.
'Hati', saya secara njladrah menganggapnya sebagai object imagery dari alam bawah sadar (sub consciousness). Alam bawah sadar berisi kandungan memori jangka panjang, pola pikir, pola tindakan spontan yang terbentuk dari pengalaman, input, pembelajaran seorang manusia sejak otak manusia berfungsi di dalam rahim ibu sampai mati. Ia bersifat profundal (dalam) dan ternyata menurut riset menguasai 88% kesadaran utuh kita, sangat dominan dibanding 12% alam sadar (conscious) yang bersifat jangka pendek dan analitis.
'Otak' (dalam tanda kutip), menurut saya lebih merepresentasikan yang 12% itu. Kenapa pake tanda kutip? Ya karena secara anatomi fisiologis segala memori baik sadar maupun gak nyadar ya ada di otak, ya toh? Kalo hati kan tempat bikin empedu, kalo jantung buat mompa-mompa darah. Gitu yah, bener gak sey?
Karena dominan, tak salahlah orang bijak mengatakan hati adalah raja, atau sabda Rasulullah Muhammad SAW bahwa dalam diri seorang manusia ada segumpal darah yang apabila baik darah itu maka baiklah seluruh tubuh. Jelek darah itu jelekpun seluruh badan.Dan segumpal darah itu adalah hati (sebagai object imagery). Karena dominasi itulah.

Dalam terminologi Islam, kita kenal yang namanya akhlak. Akhlaqul karimah itu pola pikir, pola ucap dan pola tindakan mulia yang muncul secara spontan dan tidak dibuat-buat, itulah definisinya. Kongruen bukan dengan definisi subconscious tadi?
Kalo ada yang kemuliaan sifatnya pura-pura atau mengandung niat berlapis maka biasanya akan menemui inkonsistensi pada suatu masa dikarenakan sifatnya yang jangka pendek dan analitis tadi, ketika suatu saat ia berbenturan dengan 'aslinya' yang lebih dominan, tentulah akan rontok.

Nah, kawan kalau kita pernah diajarin sama Bu guru Agama kita bahwa aqidah salamah (belief system yang terpelihara) akan membuahkan ibadah sahihah (ibadah yang bener, baik ritual maupun sosial. mahdhah maupun mu'amalah) dan hasil akhirnya adalah akhlakul karimah, ya di sinilah ketemunya. Memang Rasulullah diutus untuk apa? Betululululul...menyempurnakan akhlak umat homo sapiens yang dimandat sebagai khalifah di bumi ini. Innama bu'itstu li utammima makarimal akhlaq.

Jadi Sob, barngkali itulah tafsir peribahasa pertama. Peribahasa selanjutnya mboh kapan, sak koberku ya. Atau kalo ada sobat yang mau ngelanjutkan ya lanjutkanlah.

Bayang-bayang sepanjang badan, maka barangkali bulan Ramadhan sebagai syahrut tarbiyah memang dimaksudkan untuk mengakselerasi kita agar bisa tampil lebih ganteng-ganteng dan geulis-geulis di depan cermin kehidupan (kaca benggala) ini... Wehehehe...

Jodoh dan Takdir


Qais dibuat skizofrenia gara-gara urung menikahi Layla, bunga hatinya. Romeo tewas dengan sukses di sisi Juliet yang mati sementara. Dunia cinta telah melahirkan ribuan judul tragedi. Ada apa?

Fenomena perjodohan selalu menarik, sehingga menu utama rumah produksi sinetron tidak jauh beranjak darinya. Tukang ramal jodoh kebanjran order dari orang iseng ataupun orang gelisah. Padahal kalau mau direnung-renungkan, fenomena perjodohan adalah semata-mata masalah takdir. Bahkan, dengan memahami fenomena ini, kita bisa memahami kenapa takdir itu ada.

Pernahkah, kamu berfikir mengapa kamu ada? Kenapa ayah kamu bernama Paijo dan ibumu bernama Sumiatun? Dan dengan demikian namamu adalah Painem binti Paijo ?
Benar sekali, kawan, karena harus dari perkawinan merekalah kamu dilahirkan. Kamu tidak akan pernah ada kalau Paijo menikah dengan Rani Juliani, misalnya. Artinya, Paijo itu jodohnya ya Sumiatun yang melahirkanmu, bukan Rani si caddy. Kalupun Paijo jadi menikah dengan Rani, maka hasilnya bukan kamu. Sampai di sini paham, bukan?

Begitupun kalau ibumu, dengn jalan apapun tidak mau menikah dengan Bung Paijo, tetapi berkeras memilih Ro'i Martin yang ganteng ya tidak jadi. Soalnya Allah telah merancang dengan seksama bahwa pada tanggal 5 Mei 1987 akan lahir Painem Biyutiful binti Paijo dari Ibu Sumiatun. Nah! Dengan nama itulah penduduk langit dan bumi memanggilmu. Dengan nama itulah Mikail membagi rizkimu.

Pun, begitulah, kelak dari perkawinanmu dengan 'someone' akan dilahirkan anak-anak manusia dengan identitas yang sudah jelas, dengan nasib yang sudah tercatat di Luh al Mahfuzh, kitab niscaya itu.
Misalkan Allah telah tetapkan beberapa masa sesudah hari ini akan lahir seorang bayi bernama Fulan dari hasil perkawinanmu dengan someone tadi... Mungkin saja siapakah someone itu kamu belum tahu saat ini. Kamu tidak kenal dia. Mungkin saja saat ini bahkan kamu sedang mencita-citakan untuk membina keluarga dengan Si Otong, teman kecilmu yang gantengnya tak tertahankan itu, tapi kalau Allah menetapkan bahwa anakmu kelak akan memiliki ayah biologis bernama someone, ya itulah takdir.

Begitulah, paling tidak itulah yang berlaku secara biologis. Maksudku, ketiga anak Ahmad Dhani memang harus ditakdirkan ber-ibu-kan Maia Estianty. Namun mungkin Ahmad Dhani bukan lagi jodohnya Maia setelah itu. Aku memakai nama mereka hanya agar lebih menjelaskan masalah takdir bagi 3 pihak: ayah, ibu dan anak sebagai tiga pihak yang terlibat langsung dalam peristiwa perjodohan antara dua insan manusia berikut takdir mereka masing-masing. Kalau bingung silahkan berkomentar!

Kita ini tidak pernah lepas dari takdir. Kita lari dari satu takdir menuju takdir lain. Harapan semua orang adalah selalu melompat dari balok takdir satu ke balok takdir lain yang lebih baik. Betapapun kita berusaha, berhasil atau gagal itu adalah bagian dari takdir juga. Allah lebih tahu apa yang lebih baik dan mana yang buruk buat hambaNya. Baca juga al Baqarah: 216.

Maha Besar Allah, yang merancang skenario kolosal dengan puluhan miliar tokoh dan kesemuanya mendapatkan peran dan ceritanya dengan rinci. Kita hanya satu dari mereka dan tidak pernah ada urusan yang di sia-siakanNya, bukan?

Kini,Romeo telah memilih takdirnya. Qais semestinya tidak usah menjadi Majnun kalau saja ia tahu ada takdir yang lain.
Wallahu a'lam.

Mengenal Gelombang Otak




Otak kita setiap saat menghasilkan impuls-impuls listrik. Aliran listrik ini, yang lebih dikenal sebagai gelombang otak, diukur dengan dua cara yaitu amplitudo dan frekuensi. Amplitudo adalah besarnya daya impuls listrik yang diukur dalam satuan micro volt. Frekuensi adalah kecepatan emisi listrik yang diukur dalam cycle per detik, atau hertz. Frekuensi impuls menentukan jenis gelombang otak yaitu beta, alfa, theta, dan delta. Jenis atau kombinasi dan jenis gelombang otak menentukan kondisi kesadaran pada suatu saat.

Pandangan keliru yang selama ini ada dalam benak banyak orang adalah otak hanya menghasilkan satu jenis gelombang pada suatu saat. Saat kita aktif berpikir kita berada pada gelombang beta. Kalau kita rileks kita berada di alfa. Kalau sedang ngelamun, kita di theta. Dan, kalau tidur lelap kita berada di delta. Pandangan itu salah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada suatu saat, pada umumnya, otak kita menghasilkan empat jenis gelombang secara bersamaan, namun dengan kadar yang berbeda. Dalam kondisi tertentu, misalnya meditasi, kita dapat secara sadar mengatur jenis gelombang otak mana yang ingin kita hasilkan.

Setiap orang punya pola gelombang otak yang unik dan selalu konsisten. Keunikan itu tampak pada komposisi ke empat jenis gelombang pada saat tertentu. Komposisi gelombang otak itu menentukan tingkat kesadaran seseorang. Meskipun pola gelombang otak ini unik, tidak berarti akan selalu sama sepanjang waktu. Kita dapat secara sadar, dengan teknik tertentu, mengembangkan komposisi gelombang otak agar bermanfaat bagi diri kita.

Gelombang Beta

Beta adalah gelombang otak yang frekuensinya paling tinggi. Beta dihasilkan oleh proses berpikir secara sadar. Beta terbagi menjadi tiga bagian, yaitu beta rendah 12-15 Hz, beta 16-20 Hz, dan beta tinggi 21-40 Hz. Kita menggunakan beta untuk berpikir, berinteraksi, dan menjalani kehidupan sehari-hari.

Meskipun beta sering kali “menghilang” saat kita memfokuskan pikiran, beta tetap dibutuhkan agar kita dapat menyadari dan ia di luar diri kita. Bersama dengan gelombang lainnya, beta sangat dibutuhkan dalam proses kreatif. Tanpa beta, semua kreativitas yang merupakan hasil pikiran bawah sadar akan tetap terkunci di bawah sadar, tanpa bisa terangkat ke permukaan dan disadari oleh pikiran.

Walaupun beta merupakan satu komponen yang sangat penting dalam kondisi kesadaran kita, bila kita beroperasi semata-mata hanya dengan jenis gelombang ini, tanpa didukung oleh frekuensi yang lebih rendah, maka akan menghasilkan satu kehidupan yang dipenuhi dengan kekhawatiran, ketegangan, dan proses berpikir yang tidak fokus.

Gelombang Alfa

Alfa adalah jenis gelombang yang frekuensinya sedikit lebih lambat dibandingkan beta, yaitu 8-12 Hz. Alfa berhubungan dengan kondisi pikiran yang rileks dan santai. Dalam kondisi alfa, pikiran dapat melihat gambaran mental secara sangat jelas dan dapat merasakan sensasi dengan lima indra dan apa yang terjadi atau dilihat dalam pikiran. Alfa adalah pintu gerbang bawah sadar.

Pada tahun 60-an dan 70-an, alfa sangat populer dan diklaim sebagai gelombang otak paling penting, yang merupakan kunci untuk mencapai kesadaran yang lebih tinggi. Penelitian dengan menggunakan mind technology modern yang dilakukan oleh banyak pakar terkemuka, antara lain Maxwell Cade dan Anna Wise, membuktikan, bahwa alfa bukanlah jenis gelombang terpenting.

Manfaat alfa yang utama dan paling penting adalah sebagai jembatan penghubung antara pikiran sadar dan bawah sadar. Alfa memungkinkan kita untuk menyadari keberadaan mimpi dan keadaan meditasi terdalam yang kita capai. Tanpa alfa, kita tidak akan dapat mengingat mimpi atau meditasi yang sangat dalam, saat kita terbangun atau selesai bermeditasi.

Gelombang Theta

Theta adalah gelombang otak pada kisaran frekuensi 4-8 Hz, yang dihasilkan oleh pikiran bawah sadar (subconsciaus mind). Theta muncul saat kita bermimpi dan saat terjadi REM (rapid eye movement). Pikiran bawah sadar menyimpan memori jangka panjang kita dan juga merupakan gudang inspirasi kreatif. Selain itu, pikiran bawah sadar juga menyimpan materi yang berasal dan kreativitas yang ditekan atau tidak diberi kesempatan untuk muncul ke permukaan dan materi psikologis yang ditekan. Meskipun kita dapat masuk ke theta dan mengakses berbagai materi yang tersimpan di sana, bila tidak dibantu dengan gelombang alfa dan beta, semua materi itu tidak dapat dikenali oleh pikiran sadar. Semua materi yang berhubungan dengan emosi, baik itu emosi positif maupun negatif, tersimpan dalam pikiran bawah sadar. Emosi-emosi negatif yang tidak terotasi dengan baik, setelah masuk ke pikiran bawah sadar, akhirnya menjadi beban psikologis yang menghambat kemajuan diri seseorang.

Bila kita berhasil masuk ke kondisi theta, kita akan mengalami kondisi meditatif yang sangat dalam. Semua pengalaman meditatif yang selama ini dicari oleh orang yang melakukan praktik meditasi, misalnya keheningan, ketenangan, kedalaman, dan puncak kebahagiaan, dirasakan di dalam theta. Theta adalah “puncak” di dalam “pengalaman puncak”. Saat komponen gelombang lainnya berada dalam takaran yang pas, bersama dengan theta, kita dapat merasakan pengalaman “ah-ha”. Saat kita ingin mengobati dan menyembuhkan tubuh atau pikiran, kita harus masuk ke theta agar dapat mencapai hasil maksimal.

Gelombang Delta

Delta adalah gelombang otak yang paling lambat, pada kisaran frekuensi 0,1-4 Hz, dan merupakan frekuensi dan pikiran nirsadar (unconsciaus mind). Pada saat kita tidur lelap, otak hanya menghasilkan gelombang delta agar kita dapat istirahat dan memulihkan kondisi fisik. Pada orang tertentu, saat dalam kondisi sadar, delta dapat muncul bersama dengan gelombang lainnya. Dalam keadaan itu, delta bertindak sebagai “radar’ yang mendasari kerja intuisi, empati, dan tindakan yang bersifat insting. Delta juga memberikan kebijakan dengan level kesadaran psikis yang sangat dalam.

Gelombang delta sering tampak dalam diri orang yang profesinya bertujuan membantu orang lain. Orang yang perlu memahami kondisi mental, psikologis, atau emosi orang lain. Orang yang berprofesi sebagai “penyembuh” dan orang yang sangat mengerti orang lain biasanya mempunyai gelombang delta dalam kadar yang tinggi. Delta muncul tidak hanya saat kita memperhatikan orang lain, namun juga muncul saat kita berusaha mengerti ide atau konsep, objek atau seni, atau apa saja yang membutuhkan kesadaran nirsadar yang dalam.

Delta juga disebut dengan orienting response karena berfungsi mengarahkan kita dalam hal waktu dan ruang. Delta berfungsi sebagai sistem peringatan dini untuk merasakan adanya ancaman atau bahaya. Delta memungkinkan kita untuk “melihat” informasi yang tidak dapat ditangkap oleh pikiran sadar. Dari sudut pandang negatif, delta juga dapat digunakan untuk kondisi berhati-hati yang berlebihan (hypervigilance). Sikap hati-hati yang berlebihan, atau lebih tepat disebut dengan kepekaan, berguna untuk anak yang mengalami abuse untuk memastikan kondisi emosi orangtuanya. Dari pengamatannya, anak itu akan tahu apakah orangtuanya akan memukul atau menghukum dirinya. Masalah akan timbul bila anak bertumbuh dengan delta yang berlebihan dan secara terus-menerus “membaca” kondisi emosi di lingkungan sekitarnya dan berusaha mengendalikan kondisi ini demi keselamatan hidupnya.

Orang dewasa yang terlalu peka, sebagai hasil dan mengembangkan sikap berhati-hati secara berlebihan sejak kecil dapat secara positif mengarahkan kepekaannya ini pada kemampuan persepsi psikis dan penyembuhan. Hal itu dapat dicapai karena radar delta yang telah sangat berkembang dalam dirinya. Delta juga dihubungkan dengan konsep collective unconscious.

Gelombang beta, alfa theta, dan delta adalah komponen pembentuk kesadaran kita. Keempat gelombang itu beropenasi dalam satu jalinan komposisi rumit yang menentukan kondisi kesadaran kita dalam suatu saat.

Pikiran Bawah Sadar

Kita memiliki 2 jenis pikiran, pikiran sadar dan pikiran bawah sadar yang sebenarnya merupakan suatu kesatuan. Kedua pikiran ini saling bekomunikasi dan bekerja dalam waktu bersamaan, secara paralel.

Pikiran sadar memiliki empat fungsi utama, yaitu

1. Mengidentifikasi informasi yang masuk

2. Membandingkan

3. Menganalisis

4. Memutuskan

Saya tidak menjelaskan keempat fungsi utama pikiran sadar di atas. Bukankah setiap hari Anda mengalami proses pikiran tersebut? Saya yakin Anda sudah faham. Kita langsung fokus ke penjelasan pikiran bawah sadar. Milton Erickson, seorang maestro hypnotherapy, mengutarakan hasil pengamatannya terhadap pikiran bawah sadar sebagai berikut.

1. Kemampuan pikiran bawah sadar terpisah dan pikiran sadar

Pikiran bawah sadar bekerja terpisah dari pikiran sadar. Meskipun pikiran sadar dan bawah sadar bekerja secara paralel, proses kesadaran dan proses berpikir yang berlangsung pada masing-masing pikiran serta respons yang diberikan adalah dua hal yang berbeda. Kedua pikiran ini bekerja saling mempengaruhi.

Pikiran bawah sadar dapat mendengar atau melihat hal- hal yang tidak tertangkap oleh pikiran sadar. Pikiran bawah sadar bisa memikirkan satu hal yang berbeda dengan yang dipikirkan oleh pikiran sadar. Pikiran bawah sadar memiliki ketertarikan pada hal yang ia sukai, meski hal itu belum tentu menarik bagi pikiran sadar. Pikiran bawah sadar dapat mengendalikan aktivitas fisik tanpa disadari oleh pikiran sadar dan dapat mengungkapkan ide atau pemikiran yang berada di luar jangkauan persepsi pikiran sadar.

Biasanya, walaupun tidak berarti selalu, proses dan aktivitas pikiran bawah sadar mendukung atau meneruskan kegiatan dan keinginan pikiran sadar. Pada kondisi tertentu, pikiran bawah sadar dapat bertindak mandiri, lepas dan pengaruh pikiran sadar, mengungkapkan keinginannya, dan melakukan suatu tindakan yang tidak berhubungan dengan proses berpikir yang terjadi di pikiran sadar.

2. Pikiran bawah sadar adalah gudang penyimpanan informasi

Sering kali, orang sebenarnya mempunyai begitu banyak pengetahuan, tetapi mereka tidak tahu jika mereka tahu. Pengetahuan yang dimaksud bisa meliputi informasi yang berhubungan dengan fisik, emosi, psikologis, atau intelektual yang dulunya diperoleh secara sadar, melalui suatu upaya yang keras, namun setelah itu, pengetahuan itu seakan akan hilang karena telah berada di luar wilayah pengamatan pikiran sadar.

Satu contoh sederhana adalah kemampuan berjalan tegak. Kemampuan ini adalah suatu kecakapan yang diperoleh melalui proses pembelajaran yang tidak mudah. Orang dewasa, walaupun mereka melakukan aktivitas “berjalan” setiap hari, mereka tidak sadar bahwa mereka bisa karena mereka telah berhasil mempelajari cara berjalan saat mereka masih kecil. Contoh lain adalah orang dapat belajar tanpa sadar bahwa mereka telah belajar sesuatu dan dapat menggunakan apa yang telah mereka pelajari secara otomatis. Jenis pembelajaran ini dapat terjadi karena pikiran bawah sadar merupakan sistem kesadaran dan pemrosesan informasi yang paralel dan terpisah dari pikiran sadar.

3. Pikiran bawah sadar adalah potensi yang belum digunakan

Setiap manusia normal terlahir dengan membawa sistem saraf dan fisik yang rumit yang mampu melihat, mengamati, memikirkan, dan memberikan respons. Namun, dalam proses tumbuh-kembang seorang manusia, hanya sebagian kecil saja dari seluruh potensi untuk mengamati, mengerti, dan memberikan respons yang berkembang sepenuhnya dalam pikiran sadar. Semua potensi yang belum tergali dan berkembang berada di luar kendali pikiran sadar dan masuk ke dalam kendali pikiran bawah sadar.

Kemampuan pikiran bawah sadar jauh melebihi pikiran sadar dalam hal kemampuan persepsi, konseptual, emosi, dan respons. Pikiran bawah sadar berisi segala hal yang diabaikan, ditolak, atau tidak diperhatikan oleh pikiran sadar ditambah dengan semua hal yang ada di pikiran sadar. Pikiran bawah sadar dapat mengakses dan menggunakan segala sesuatu yang ada di pikiran sadar, sedangkan pikiran sadar umumnya tidak dapat menjangkau isi dan potensi pikiran bawah sadar.

4. Pikiran bawah sadar sangat cerdas

Pikiran bawah sadar jauh lebih cerdas, bijaksana, dan cepat daripada pikiran sadar. Pikiran bawah sadar dapat menjangkau lebih banyak informasi daripada pikiran sadar dan dapat menganalisis dan meninjau ulang suatu informasi tanpa pengaruh bias dan rasa bangga, prasangka, atau pengharapan. Dengan kata lain, pikiran bawah sadar mewakili suatu potensi intelektual yang berfungsi pada kapasitas puncak.

Meskipun pikiran bawah sadar sangat cerdas, hal itu tidak berarti ia tidak pernah berbuat salah. Kadang-kadang, pikiran bawah sadar bisa menarik satu kesimpulan yang keliru atau tidak logis karena terpengaruh oleh keterbatasan yang berhubungan dengan persepsi dan fisik.

5. Pikiran bawah sadar bersifat sangat sadar

Salah satu aspek paling penting, yang bersifat paradoks, dan pikiran bawah sadar yaitu pikiran bawah sadar tidak selalu bersifat tidak sadar. Sebaliknya, pikiran bawah sadar sebenarnya sangat sadar dan responsif terhadap setiap kejadian. Pikiran bawah sadar dikatakan tidak sadar dalam pengertian bahwa pikiran sadar tidak sadar akan keberadaan, kegiatan atau operasi, upaya komunikasi, dan pengaruh pikiran bawah sadar terhadap pikiran, persepsi, dan perilaku. Pikiran bawah sadar diberi nama demikian karena (pikiran sadar) kita tidak sadar akan keberadaan pikiran ini.

Saat dua orang berinteraksi, pikiran bawah sadar mereka saling sibuk mengamati kegiatan bawah sadar lawan bicaranya, tanpa pikiran sadar mereka tahu apa yang sedang terjadi. Komunikasi bawah sadar mempunyai efek pengaruh yang sama kuat, bahkan bisa lebih kuat daripada pengaruh komunikasi dengan pikiran sadar.

6. Pikiran bawah sadar mengamati dan memberikan respons dengan jujur

Bias, prasangka, penghakiman, pengharapan, pengelompokkan persepsi, dan kerangka berpikir konseptual adalah sifat pikiran sadar. Pikiran bawah sadar terbebas dan pengaruh pengaruh di atas dan mampu menghasilkan kesadaran realita yang lebih objektif. Persepsi dan pengetahuan pikiran bawah sadar tentang realita bersifat langsung, tidak bias, dan apa adanya. Pikiran bawah sadar menyerap dan mengerti realita berdasarkan pengalaman nyata sebagaimana adanya, tanpa harus melewati proses pemberian makna atau penjelasan yang rumit, seperti yang dilakukan pikiran sadar. Pikiran bawah sadar tidak menyaring atau mendistorsi suatu informasi agar bisa sesuai dengan aturan atau acuan berpikir tertentu.

Kemampuan persepsi, pemahaman, dan respons pikiran bawah sadar sama dengan yang ditunjukkan oleh seorang anak kecil yang masih polos, yang belum memiliki prasangka, bias, pengharapan, dan aturan yang kaku seperti orang dewasa.

7. Pikiran bawah sadar bersifat seperti anak kecil

Anak-anak lebih banyak berhubungan atau menggunakan pikiran bawah sadar mereka daripada orang dewasa. Pada saat masih kecil, pikiran sadar anak belum berkembang sepenuhnya sehingga anak perlu mengakses pikiran bawah sadar mereka untuk membantu mereka belajar dan berkembang. Dengan demikian, sifat dan perilaku anak mencerminkan pikiran bawah sadar orang dewasa. Anak-anak sering kali lebih responsif terhadap proses bawah sadar dan lebih awas dalam pengamatan mereka dibandingkan dengan orang dewasa.

8. Pikiran bawah sadar adalah sumber emosi

Emosi sering kali muncul secara mendadak, tidak diinginkan, dan tidak dapat dimengerti oleh pikiran sadar. Secara umum, emosi muncul dan pikiran bawah sadar. Emosi adalah bentuk ekspresi yang mencerminkan perasaan atau reaksi pikiran bawah sadar terhadap suatu situasi, yang berhubungan dengan kepribadian individu.

Emosi bersifat tidak logis, tidak rasional, dan tidak sadar. Emosi bersifat alamiah dan merupakan satu bentuk komunikasi bawah sadar yang sangat bermanfaat. Emosi memberitahu bagaimana perasaan kita terhadap sesuatu, meskipun kita tidak sadar atas apa yang kita rasakan.

9. Pikiran bawah sadar bersifat universal

Proses dan sifat kerja pikiran bawah sadar satu orang dan yang lain pada umumnya sama, tidak terpengaruh oleh kebangsaan, latar belakang budaya, atau sejarah. Pikiran bawah sadar seseorang dapat berkomunikasi secara efektif dengan pikiran bawah sadar orang lain melebihi kemampuan pikiran sadar.

Pikiran bawah sadar sebenarnya merupakan suatu gambaran fakta bahwa semua orang, pada awalnya, hanyalah manusia biasa, pada saat dilahirkan, yang sama-sama membawa kemampuan mental dan fisik yang dapat dikembangkan dan juga membawa kemampuan belajar alamiah.

Isi pikiran bawah sadar setiap orang tentunya berbeda, tergantung pada pengalaman, lingkungan, dan hasil pembelajaran individu tersebut. Namun, bentuk, struktur, atau pola respons yang bersifat mendasar pada setiap pikiran bawah sadar manusia sangat mirip satu dengan yang lain. Bisa dikatakan bahwa manusia pada dasarnya sangat berbeda, namun juga sangat mirip.

Penerbangan yang Menegangkan 1


Tanggal 20 januari 2008. Pesawat garuda Boeing 737-400 yang mengangkut Kloter JKG-047 lepas landas dari bandara KMA Madinah pukul 23.00 waktu setempat. Sebelum naik pesawat tadi saya sudah skrining semua pasien risti (risiko tinggi) yang selama di Makkah dan Madinah "bermasalah". Aman, begitu saya pikir setelah selesai melakukan ronde di ruag tunggu bandara.
Rupanya menjelang pulang ke tanah air saya baru menjalankan 'rukun' haji yang ke 13 yakni flu. Sudah jadi guyonan di kalangan jamaah haji bahwa semua wajib kena flu selama di tanah suci, entah kenapa tapi memang hampir semua jemaah pasti mengalami flu. Saya yang merasa sehat-sehat di sana saja ternyata harus menerima giliran menjelang pulang. Mungkin biar ada oleh-oleh, sebab di antara jamaah dan petugas saya termasuk paling sedikit membawa oleh-oleh..xixixi
Pesawatpun terbang dengan lancar. Saya yang telah merasa aman sudah memutuskan untuk minum obat flu Alpara yang punya efek samping mengantuk, karena mengandung CTM 4 mg. Tidak apa tidur toh kondisi jamaah aman tata tenteram kerta raharja.
Penerbangan berjalan tenang, saya pun terlelap. Sampai kira-kira 1,5 jam kemudian saya dibangunkan oleh seorang jamaah," Dok, tolong dilihat Pak Id, dia butuh bantuan!"
Sayapun bangun dan dengan terhuyung-huyung berjalan mengikutinya. Rupanya cukup jauh juga, saya duduk di seat paling depan sementara pasien berada di bangku pertengahan agak ke belakang. O, ya Allah ternyata Dokter Id, salah seorang jemaah kami yang dokter penyakit dalam dan memang punya aritmia (degup jantung tidak teratur). Dia selama perjalanan berangkat dan di Makkah maupun Madinah tidak bermasalah, karena rutin minum Amiodaron (obat antiaritmia). Kadang memang PEAnya muncul namun tidak lama. PEA adalah Pulseless Electric Activity, semacam gangguan dimana aktivitas listrik jantung ada, namun tidak menghasilkan pompaan sehingga termasuk kelainan yang mengancam nyawa. Dokter Id terlihat pucat dan cemas. Saya segera meraba nadi radialisnya, ternyata benar! Nadinya pelan bahkan kadang berhenti sekitar 3-5 detik. Ini mungkin karena penurunan tekanan atmosfir pada penerbangan setinggi 13.000 kaki.
Saya segera mengecek obat dan alat emergency kit. Ambu bag sudah saya siapkan untuk keadaan seperti ini. Tapi epinefrin! Ya Dokter Id bituh epinefrin pada kondisi saat ini! Itu tidak ada, karena memang kami tidak dibekali. Dan suplai oksigen dengan yang cukup! Saya segera menghubungi kepala pramugari atau semacam manager on duty penerbangan ini dan minta tabung oksigen. Pramugari segera membawakan saya satu tabung kecil kira-kira hanya cukup untuk setengah jam dengan aliran volum 3 literan, padahal dokter Id perlu volume paling tidak 4 liter per menit! Apa daya sementara ini saja dulu, mana tahu keadaan membaik.
Sambil menjaga agar tidak jatuh karena saya sangat mengantuk saya terus memantau nadi Dokter Id, kan tidak ada monitor. Perawat kami ada tiga orang semua ibu-ibu, kasihan juga untuk membangunkan mereka yang sedang tidur.Lagipula tidak enak, ini teman sejawatku, senior saya. dan ini adalah kejadian mengancam nyawa, saya harus berjuang menjaga kesadaran diri saya agar tidak terlena oleh CTM dan hembusan AC yang dingin. Tabung pertama habis tidak sampai setengah jam, Dokter Id kembali pucat dan cemas. Keluarganya mulai panik. Saya tak kalah panik. GPS di layar menunjukkan poisi kami masih di atas semenanjung Arab, tepatnya di atas Abu Dhabi, UEA. Ini gawat, penerbangan masih sekitar 7 jam lagi. 
Saya segera minta tabung kedua, dan kali ini dapat tapi dengan embel-embel , "Ini terakhir ya Dok, sebab tabung kita hanya 7 dan sesuai aturan penerbangan tidak boleh semua dihabiskan." 
So? Bagaimana ini penerbangan masih 7 jam lagi? 
"Turunkan saja volumenya, satu liter saja, " kata Mbak Pramugari tenang. 
Wih, dia tidak tahu. "Ya sudah pasang Mbak," kataku sambil mencari akal bagaimana agar tabung oksigen selalu ada sampai pesawat mendarat di Jakarta.
Begitulah, selalu terjadi tawar menawar yang cukup alot untuk meminta tabung oksigen untuk menyelamatkan nyawa dokter Id. Hanya itu yang bisa kami lakukan: baringkan pasien supaya beban kerja jantung tidak terlalu berat, dan oksigen. Hanya itu yang bisa, diiringi doa dan kecemasan. Sepanjang perjalanan hanya bisa berdoa, meraba nadi, dan menatap GPS berharap waktu mempercepat langkahnya, berharap bumi mempersempit jarak agar kami sampai di Jakarta secepat mungkin.
Seisi pesawat terlelap dalam tidur malam, dalam mimpi indah bertemu keluarga, dan dipanggil Pak Haji Bu Haji. Saya dan keluarga serta awak pesawat terjaga dalam mimpi buruk.
Akhirnya penerbangan sepuluh jam berakhir dengan selamat. Menjelang pendaratan, kami mengontak Kantor Kesehatan Pelabuhan Soekarno Hatta agar segera disiapkan ambulance.
Pesawatpun mendarat dengan mulus, dan segera ambulan sudah siap di landasan. Dokter Id segera dijemput oleh awak ambulan dan Dokter Gembong dari KKP. Alhamdulillah, penerbangan yang sangat menegangkan berakhir dengan selamat sentosa.