Banjir rumah dan daerah industri menimbulkan resiko kesehatan melalui kontaminasi air bersih dan daerah pemukiman. Hal-hal yang berikut ini sebaiknya dipikirkan untuk mengurangi kemungkinan resiko kesehatan untuk orang yang terkena banjir.
Daftar ini tidak lengkap, tetapi mengemukakan hal-hal terpenting yang harus dipikirkan:
- Identifikasi daerah 'bersih' dan 'terkontaminasi' di dalam dan di sekitar rumah dapat membantu mengurangi penyebaran penyakit.
- Air sumur dan air keran dapat dianggap terkontaminasi, dan sebaiknya tidak digunakan untuk konsumsi (bahkan bila dimasak) atau menyikat gigi. Air yang dikemas aman untuk diminum, contohnya Aqua.
- Gunakan air yang dimasak (air matang) atau air yang dikemas untuk menyirami tangan setelah mencuci tangan dan sebelum memasak.
- Anak-anak tidak boleh bermain di daerah banjir. Daerah ini terkontaminasi dan memerlukan dekontaminasi. Lantai dan dinding di dalam rumah sebaiknya dibersihkan dengan cairan disinfektant, contohnya Dettol.
- Mainan-mainan seharusnya dicuci dengan disinfektant, boneka kain yang berpotensi menjadi sumber pertubuhan bakteri dan jamur perlu dibuang.
- Kesehatan/kebersihan diri perlu dianggap dengan serius, dan W.C. serta bak mandi sering dibersihkan dengan disinfektant.
- Banyak penyakit yang tersebar oleh air melalui kotoran yang tidak sengaja masuk ke dalam mulut, penyiapan makanan di daerah banjir, berkemungkinan besar menyebabkan siklus ini.
- Makanan yang tersentuh oleh banjir tidak aman untuk dikonsumsi, dan sebaiknya dibuang.
- Hindari konsumsi sayuran mentah/belum dimasak.
- Tikus dan lalat sering membawa penyakit yang disebarkan air, simpanlah makanan diluar jangkauan kontaminasi dan tutuplah masakan sebelum disajikan.
- Penyimpanan makanan yang sudah dimasak untuk jangka waktu yang lama sebaiknya dihindari kapanpun bisa.
- Jangan memasukan tangan ke dalam sudut ruangan atau lemari yang gelap (tidak jelas isinya) karena mungkin merupakan tempat sembunyi binatang yang terkena stres dari banjir, seperti tikus, serangga dan binatang peliharaan.
- Kalau sedang berjalan di dalam air banjir, pakailah sepatu yang bersol keras. Lubang-lubang baru dan sampah-sampah yang tertutup air banjir sebaiknya di antisipasi, untuk mencegah luka di kaki.
Penyakit dan Luka-luka yang Diasosiasikan Dengan Banjir
- Tifus abdominalis (Typhoid fever)
- Disenteri (Salmonella, Shigellosis, Campylobacter)
- Hepatitis-A
- Leptospirosis
- Kolera
- Penyakit dan infeksi kulit
- Penyakit mata
- Luka atau memar yang disebabkan barang tajam atau lubang dibawah air
- Setruman listrik
- Gigitan atau sengatan dari tikus atau serangga
- Gigitan dari binatang peliharaan yang terkena stres
- Infeksi saluran pernafasan
Ini kok isinya sama persis dgn yg di http://www.expat.or.id/medical/floodwaterbhs.html ya? Emang niat plagiarisme apa lupa ngasi narasumber dok?
BalasHapusmakasih....
BalasHapus(www.xamthone.com/00082401)
Jika keadaan air banjir tingginya sampai sepinggang, itu kita harus menghindarinya atau mencegah seperti selain diatas itu bagaimana?
BalasHapusFakultas sains dan teknologi (FST) satu satunya cuma ya ada di Universitas Medan Area. FST juga memiliki dua prodi,yaitu sistem informasi dan biologi. Prodi biologi merupakan salah satu prodi yang sering memenangkan lomba di Universitas Medan Area. Ayo segera daftakan dirimu ke Universitas Medan Area TA 2020/2021. Ayo kunjungi http://fst.uma.ac.id/
BalasHapus